Tittle |
Whistle Part 3 – Maybe Mustbe |
Author |
HalfAngel |
Main Cast |
Jennie Kim as Kim Jennie |
|
Nakamoto Yuta (中本悠太) as Nakamoto Yuta |
Other Cast |
BlackPink member and NCT 127 member |
Special Cameo |
Lee Taeyong as Lee Taeyong a.k.a namja berambut putih |
|
Lee Min Hyun as Mark Lee as Mark a.k.a namja rambut cokelat kemerahan |
|
Lee Dong Hyuck as Haechan a.k.a magnae |
|
Jung Yoon Oh as Jaehyun a.k.a namja dengan dimple |
Genre |
Drama, Friendship, Fluffy
|
Length |
Triology - Sequel |
Rating |
T |
Summary |
Ya!! Gwaenchana? Banyak orang yang membicarakanmu di pesawat. |
|
|
Bonjour ^3^
Akhirnya selesai di
part 3 ini >.< Tapi nanti akan ada sedikit drabble buat lengkapin
kelanjutan kisah Jennie x Yuta ini kok kkk~ Jadi kalau author nemu moment
pertemuan mereka akan dibikinin drabble hihi~ Ah iya sedikit curhat, susah cari
foto Yuta yang pas buat dimasukin ke cover T.T Jadilah googling hard dari jaman
SMRookies kkkk~ Seru sekali ^~^
Anyway Happy Reading
>.<
“Apa ini? Aku sudah
memfollownya?” Yuta menunduk menggeletekkan ponselnya ke atas ranjang
kembali.
Jennie baru saja
mengingat pesan CEOnya. Hari debutnya tinggal menghitung hari dan ia harus
segera menghapus akun sns yang ia punya. Termasuk akun instagram, weibo
dan lainnya. Yeoja berambut cokelat dengan 5:5 style itu sedang merebahkan
tubuhnya di atas kasur. Ia menunggu member lain menghapus akun sns
mereka. Begitu mendengar Jisoo telah menghapus akun instagramnya, ia bersiap
menghapus akun itu dengan berat hati. Baru saja akan membuka link untuk
menonaktifkan akun, sebuah notifikasi follower request muncul.
“Igeo nuguya?”
Jennie melakukan scroll down dan menemukan banyak foto selka Yuta
disana.
Melihat banyak foto namja
yang dikenalnya Jennie segera menerima follower request dan
mengirimkan sebuah direct message ke akun baru itu.
“I’m really
grateful you still remember me, the one you found in Osaka. I can’t talk that
much here cause I’m going to delete this instagram account for my company’s
necessity. So please talk me in kakao account here : ….. It would very thankful
if we still close each other like before.” Jennie menuliskan kalimatnya dalam bahasa
Inggris melalui fitur direct message aplikasi tersebut.
Notifikasi pesan
muncul di layar ponsel Yuta, ia membaca kalimat berbahasa Inggris itu satu per
satu. Memahami deretan kalimat tersebut dengan teliti. Ia mengerti apa yang
harus ia lakukan saat ini juga. Tak ingin kehilangan teman yang ia kenal
beberapa tahun, yang lalu Yuta segera membuka aplikasi messanger berwarna
kuning bertuliskan talk itu. Memasuki tab search ia segera
mengetikkan beberapa huruf yang dikenal sebagai id dan menekan tombol add.
Selesai menghabiskan
waktu dengan membatu ketiga temannya menghapus sns yang mereka punya,
kini giliran Jennie yang harus segera menghapus seluruh akun sns yang ia
miliki demi kepentingan perusahaan. Senin ini akan menjadi kali pertama ia
menampakkan diri di halayak publik. Bukan sebagai YG New Artist lagi, melainkan
menjadi satu diantara member girl group baru YG Entertaintment,
Blackpink.
Jennie terbangun di
tengah malam, seluruh temannya masih terlelap dalam heningnya malam. Bangun
dari ranjangnya, kini ia berjalan menuju toilet. Begitu selesai dengan
urusannya ia segera kembali merebahkan diri di kasur. Mengecek ponselnya begitu
selesai memasang selimut. Sebuah notifikasi new contact muncul dari notification
tab di ponselnya. Ia membuka kontak baru itu dan teringat akan sebuah
gelang infinity hitam yang dibelinya di Osaka.
“Ya! ireona!!
Cepat mandi dan bersiap!” suara seorang namja membangunkan namja
lain yang masih saja tertidur.
Namja berambut cokelat itu terbangun dan
segera meregangkan otot tangannya. Dengan mata mengantuknya ia segera mandi dan
melakukan persiapan sebelum menuju acara musik. Selesai dengan seluruh
persiapan termasuk makeup dan styling rambut, namja itu
segera memasuki Van yang membawanya ke sebuah stasiun televisi di Seoul.
Menunggu member lain, ia sengaja mengecek ponselnya. Pesan dari salah satu messenger
dalam ponselnya menunjukkan sebuah gambar. Gambar gelang hitam yang melingkar
di pergelangan tangan si empunya.
“Gelang ini! Ternyata
dia masih menyimpannya.” Ia bergumam dengan mata berbinar.
“Siapa yang masih
menyimpan gelang siapa hyeong?” namja dengan dimple di pipinya
tiba-tiba menyahut.
“Ah aniya
Jaehyeon-ah.” Yuta menyimpan kembali ponselnya dalam saku celana.
***
“Aigoo ini
sangat melelahkan.” keluh Yuta begitu membaringkan diri di sofa asramanya.
“Jangan lupa besok
kita akan ke Busan! Jadi persiapkan seluruh barang bawaan kalian!” leader
mereka memberikan instruksi dan mulai memasukkan beberapa potong pakaian dalam
koper.
“Aigoo~” magnae
mengeluh sembari menyiapkan fashion airport yang akan dikenakannya.
Yuta selesai
mempersiapkan pakaian yang ia kenakan selama acara musik dan ketika menuju
Busan. Baju, rompi, lengkap dengan topi merah telah ia tata agar mempersingkat
waktu keesokan harinya. Ia memegang ponsel dan teringat akan membalas pesan messenger
yang baru sempat dibacanya.
유타 : Kau masih menyimpannya? Aku
menyimpan yang putih dalam lemari aksesorisku.
제니 : Ya! Tentu saja. Barang itu
satu-satunya yang tertinggal setelah ponselku mati dan tidak bisa mengajarimu
bahasa Korea lagi ㅋㅋㅋ
유타 : ㅋㅋㅋ Bahasa Koreaku sudah membaik, aku bisa bicara
denganmu dalam bahasa informal juga.
제니 : ㅂㄱㅅㅍ ^3^
Cukup lama Yuta
mencerna deretan huruf yang membentuk sebuah akronim. Ia tak begitu yakin
kalimat itu benar-benar diketik untuknya atau si penulis yang salah mengetik di
chatroomnya.
“Dia benar-benar
mengetikkan kalimat bogosipeo untukku? Ah kurasa dia hanya salah chatroom
saja.” Yuta menghela napas, bersembunyi di dalam selimut dan segera tertidur.
Tepat tanggal 8
Agustus sebuah showcase melalui V app telah dinantikan oleh seluruh
penggemar di seluruh dunia. Dengan menayangkan showcase yang berisi dua
music video sebagai single debut Blackpink beserta dengan behind the scene pembuatan
video tersebut resmi sudah debut mereka dibuat. Jennie mendapat urutan kedua
memperkenalkan dirinya setelah Rose selesai. Ia menambahkan sedikit aegyo
di akhir perkenalannya.
Sementara itu banyak
ucapan selamat yang membanjiri Jennie dan ketiga member lain. Keluarga, kerabat
dekat dan teman, semuanya membanjiri ucapan selamat dan doa. Kerja keras selama
menjadi trainee terbayar sudah. Namun ia merasa kebahagiaannya kurang lengkap
karena masih menunggu ucapan selamat dari satu orang.
“Eo~ Eonni~
kau terlihat nervous saat melakukan aegyo tadi. Tapi kau terlihat
keren!” Rose mengacungkan kedua ibu jarinya pada Jennie.
“Nde~ sugohaesseoyo!”
keempat member yang baru saja memulai debutnya itu berpelukan layaknya teletubbies.
Empat hari berlalu,
kini group yang baru memulai debutnya itu akan memulai stage
pertama mereka. Deretan penggemar yang tak sabar menantikan aksi panggung
Blackpink telah menunggu di luar gedung SBS. Mereka mengantre mendapatkan sticker
dan banner yang akan mereka gunakan untuk mendukung group rookie
itu beserta dengan fanchantnya. Sementara penggemar di belahan dunia
lain hanya bisa memantau mereka melalui fanacc yang banyak disebar di
internet.
Sukses dengan penampilan
pertama mereka Whistle kini seluruh member Blackpink melakukan persiapan untuk
mengganti riasan dan pakaian mereka. Jennie selesai mengganti riasan rambut dan
pakaiannya, kini tinggal mengenakan sepatu platform hitam yang telah staff
siapkan.
Dalam beberapa menit
Blackpink akan memberikan penampilan kedua mereka dengan lagu yang bertajuk
Boombayah. Jennie senantiasa memberikan keramahan pada penggemar yang baru kali
pertama bertemu dengannya. Ia menirukan gaya Twice – Sana dengan shyshyshy
yang begitu popular itu. Fanacc pun menyebar di dunia maya.
Sementara itu seorang namja
sedang menikmati perjalanannya menuju Jepang. Entah mengapa ia merasa begitu
risau walaupuin ini bukan kali pertama baginya melakukan perjalanan menuju
Negara asalnya. Ia terus-terusan membuka dan menutup layar ponselnya berulang
kali.
Rekaman untuk debut stage
lagu kedua Blackpink harus ditunda. Terdengar suara tangisan Jennie oleh para
penggemar dari mic yang tergeletak di lantai. Jennie tak bisa
mengkondisikan sepatu yang cukup tinggi itu hingga membuatnya terpeleset. Ia
jatuh, bahkan seorang staff harus menggendongnya menuju backstage
karena Jennie tak bisa berdiri.
“Jennie-ya~” Jisoo
mengikuti Jennie yang telah dibawa salah
seorang staff, ia menangisi rekannya yang terlihat sedang menahan sakit.
“Eonnie~” Rose
menyusul Jisoo meneteskan air mata melihat keadaan Jennie saat itu.
“Gwaenchana.
Kita masih bisa melanjutkan recording nanti!” Jennie menenangkan member
lain dengan suara paraunya.
Staff selesai melakukan negosiasi dengan PDnim
dan segera membawa Jennie ke rumah sakit terdekat. Jennie diberikan perawatan
oleh para medis. Ia teringat kakinya yang tertabrak mobil Taeyong, sepertinya accident
itu yang menyebabkan pergelangan kakinya begitu sakit saat terpeleset di atas stage.
“Aish jinjja..
aku tak memperhitungkan luka itu akan kambuh seperti ini.” Jennie bergumam
dalam hati.
Perawatan Jennie telah
selesai, kini ia membutuhkan waktu untuk beristirahat agar bisa menggunakan
kakinya untuk dance move Boombayah. Jennie tiba kembali di gedung
SBS, ia sedikit bisa menggerakkan kakinya. Namun staff melarangnya
melakukan dance penuh, sebuah kursi telah disiapkan di atas stage.
“Ini debut stageku
dan kalian memaksaku melakukannya dengan duduk? Aku tak ingin mengecewakan
banyak penggemar yang telah menunggu kami.” Jennie bersikeras untuk bisa
melakukan dance move di atas panggung.
Setelah dilakukan recording
dengan Jennie yang duduk di kursi sementara ketiga member lain yang melakukan dance
move, PDnim akhirnya membolehkan Jennie melakukan recording
dengan full dance move. Seluruh penggemar meneriakkan fanchat
dengan meriah untuk menyemangati Jennie saat itu. Sementara penggemar di
belahan dunia lain yang memantau berbondong-bondong untuk menyemangati Jennie
dengan membuat hastag ‘Get Well Soon Jennie’.
“Sugohaesseoyo~
Gamsahamida~” keempat member Blackpink berterimakasih pada seluruh staff
usai berpamitan dengan para penggemar.
Proses rekaman berakhir
tepat pukul 11.00 pm KST. Rose menangis usai menyelesaikan debut stagenya,
Lisa dan Jennie memeluk Rose begitu sampai di backstage. Mereka
berterimakasih atas kerja keras staff dan penggemar yang tak lelah menyemangati
mereka hingga larut malam.
Puluhan missed call
memenuhi notifikasi ponsel Jennie. Sebuah pesan muncul sebagai penutup
notifikasi tersebut.
유타 : Ya!! Gwaenchana?
Banyak orang yang membicarakanmu di pesawat.
Jennie tersenyum tipis
membaca pesan itu.
제니 : Ani~ Angwaenchana
T.T
유타 : Senin depan aku sampai di Seoul.
Aku akan langsung menjengukmu.
***
Benar saja setibanya
di Seoul namja dengan piercing yang menghiasi kedua telinganya
itu mengajak Jennie berjalan-jalan di sepanjang Han River. Hari itu bertepatan dengan independence
day, jadi tidak ada job yang harus mereka kerjakan. Jennie menyelinap
membawa Kkuma masuk ke dalam taxi. Ia tak ingin member lain maupun manajer
mengetahui kepergiannya. Lain halnya dengan Yuta yang mengambil Rapunzel dari pet
shop, ia mematikan ponselnya agar manajer tak bisa menghubunginya.
Seperti penyelinapan
yang pernah ia lakukan, ia selalu mengenakan hoodie, celana panjang dan
masker. Yuta terlihat nyaman menyamar dengan menggunakan celana pendek, jaket
dan topi. Sore itu banyak warga Seoul yang mengunjungi Han River, Jennie sampai
dan langsung mencari tempat yang jauh dari keramaian.
“Uhm.. cheogi.”
seorang menepuk pundak Jennie dari belakang.
“Yuta ssi?”
Jennie meyakinkan tak ada yang salah dengan pengelihatannya.
Namja itu duduk disamping Jennie memangku
anjing berwarna cokelat dengan pita piru di kepalanya. Sementara Jennie
membiarkan Kkuma sedikit berjalan-jalan tanpa melepas tali yang mengikat anjing
Pomeranian hitamnya itu.
“Kau gila?
Bisa-bisanya idol sepertimu pergi ke tempat umum tanpa menggunakan
masker!” Jennie berbicara di balik maskernya.
“Memangnya kenapa? Idol
juga manusia dan setiap manusia dilindungi oleh hak asasi.” Yuta melemparkan
batu kerikil ke sungai.
“Ya! Kau tidak
lihat? Beberapa hari yang lalu Zico dan Seolhyun sonbae memenuhi pencarian
naver dengan skandal mereka.” Jennie masih membelalakkan matanya.
“Haruskah kita membuat
skandal seperti itu supaya menghiasi pencarian naver juga? kkkk~” bukannya
takut Yuta justru membuat candaan dari ketakutan Jennie.
“Eish jinjja.”
Jennie menggerutu.
“Ah.. aku lupa.
Bukankah kau sudah membuatnya dengan Taeyong?” Yuta menurunkan Rapunzel dari
pangkuannya.
“Taeyong? Namja
berambut kakek-kakek itu? Kkkk~” bukan menjawab Jennie justru tertawa.
Yuta Nampak diam, ia
justru makin banyak melemparkan kerikil ke aliran sungai.
“Ya! Asal kau
tau? First stageku hampir berantakan gara-gara sebulan yang lalu ia
menabrakku.” Jennie masih kesal mengingat hari tabrakan itu.
“Tabrakan? Jadi kalian
berdua?” Yuta masih belum menangkap apa yang sebenarnya terjadi.
Kini Jennie bisa
menceritakan seluruhnya tanpa terpotong sedikitpun. Mulai dari saat ia
terdorong hingga salah masuk antrian fansign, kemudian mengalami
kecelakaan kecil yang diakibatkan kecerobohannya dan Lee Taeyong. Hingga ia
berhasil menyelinap di fansign yang diadakan di Jamsil.
“Lee Taeyong awas saja
kau!” Yuta merutuki biang masalah yang membuatnya benar-benar salah paham.
Mendengar cerita Yuta
hanya bisa membuat Jennie tertawa terpingkal-pingkal. Perut dan rahangnya sakit
karena terlalu lama tertawa.
“Dan kau
mempercayainya? Kkkkkkkkkkk~” Jennie masih belum bisa menghentikan tawanya.
“Eiy diam kau!” yang
ditertawakan hanya bisa menunduk.
“Eishh jinjja~
lihat saja nanti jika aku bertemu dengannya dan dia masih menyombongkan diri
seperti itu akan kupatahkan tulang kakinya.” Jennie membuka aplikasi messengernya
dan memberikan ponsel itu pada Yuta.
“Yuta ssi,
lhatlah chatku dengannya. Tidak ada sesuatu special yang terjadi
pada kami berdua.”
Senja tiba di langit
kota Seoul. Warga yang tadinya bermain di sepanjang sungai Han mulai pergi
meninggalkan suasana sungai yang makin indah dengan lampu-lampu malamnya.
Jennie merasa tak enak pergi terlalu lama tanpa memberitau manager. Ia mengajak
Yuta menyudahi pertemuan mereka petang itu.
“Tak perlu memesan taxi,
aku membawa mobil. Kupastikan kau pulang dengan selamat!” Yuta menggandeng
tangan Jennie menuntun yeoja itu pada mobilnya.
Setelah memasukkan
Rapunzel dan Kkuma dalam kandang yang diletakkan di bagasi, Yuta membuka pintu
mobil dan mempersilahkan Jennie menduduki seat depan sebelah driver
seat. Mereka mengencangkan sabuk pengaman dan memulai perjalanan. Di
tengah perjalanan salah satu stasiun radio memutar lagu Blackpink.
“Whoaa mereka
memutar lagumu! Selamat atas debutmu!” Yuta menaikkan volume radio.
“Hwiparam hui param
param param~” Yuta menyanyikan part lagu Blackpink kala menyetir.
“Hey kenapa kau diam
saja. Cepat nyanyikan untukku! Kkk~” melihat Jennie yang diam saja, Yuta
meminta penyanyi aslinya menyanyi live didepannya.
“Hold up amu mal
haji ma. Just whistle to my heart. Geu soriga jigeum nareul. Ireohke seollege
hae boom boom” Jennie lantas menyanyikan rapp partnya di lagu
debutnya itu.
“Ini part Jisoo eonni,
aku hanya akan menyanyi partku. Kau tidak membayarku jadi tidak bisa
mendengarkan suaraku untuk satu lagu penuh.” selesai dengan partnya
Jennie kembali terdiam mendengarkan.
“Kau bisa bersiul?”
melirik sebelah kiri Jennie memberikan pertanyaan.
“Seperti ini hyuu~
hyuu~” mencoba melakukan sebuah siulan dan kini Yuta menyesalinya.
“Ah aku tak bisa
melakukannya. Di reality show saja yang bisa kulahukan hanya errrrr~”
Nakamoto Yuta mengulangi hal yang sama saat filming NCT Live.
“Paramcheoreom
seuchyeojaneun.. Heunhan inyeoni anigil” Jennie kembali melanjutkan part
menyanyinya.
“Whoaa~ aku tak
percaya bisa mendengarkan penyanyi aslinya bernyanyi disebelahku.” Yuta
memuji Jennie setelah lagu selesai diputar.
“Dan aku tak percaya
ada namja di dunia ini yang tidak bisa bersiul.” Jennie kembali
menyudutkan Yuta.
“Tapi aku bisa bersiul
di hatimu. Kkk~” seru Yuta sedikit melirik kea rah kanannya.
“Jangan mempermainkan
lirik laguku hihi.” Jennie tertawa kecil mendengar kalimat yang Yuta ucapkan.
Seketika mobil
berhenti, Yuta menekan pedal remnya begitu mendadak. Bukannya meneruskan
perjalanan namja berambut cokelat itu justru mematikan mobilnya.
“Mwoya? Ini
sudah gelap kita harus segera pulang.” melihat mesin mobil dimatikan Jennie
memarahi tindakan Yuta.
“Jinshimiya!
Aku benar-benar cenburu mendengar Taeyong mengatakan kau yeojachingunya.”
Yuta mencoba membuat pengakuan dalam situasi tersebut.
“Lalu bisakah kita
melangkah bersama tanpa meninggalkan jejak bagi dispatch dan kawan-kawannya?” namja
Osaka itu merampungkan kalimatnya yang terpenggal.
“Uhm~ maybe.”
dengan sedikit malu Jennie menutupi wajahnya.
“Must be!” Yuta
memiringkan tubuhnya, mengurangi jarak antara
mereka berdua.
“Skinship not
allowed yet Yuta ssi!” sahut Jennie menjauhkan wajah namja
dihadapannya dengan kedua jarinya.
Yuta mengemudikan
mobilnya kembali melewati jalanan kota Seoul. Setelah menempuh waktu tiga puluh
menit sampailah mereka di alamat yang dituju. Jennie turun dan mengambil Kkuma,
ia membopong anjing kesayangannya itu dan berjalan menuju pintu driver seat.
Selesai berterima kasih dan berpamitan dengan pengemudi mobil, Jennie masuk ke lobby
apartement. Ia segera menuju lift dan menekan angka lantai tempat
asramanya berada.
Namja Osaka itu telah berhasil
mendaratkan mobilnya di garasi apartement. Membuka pintu bagasi dan
mengambil Rapunzel. Membawa anjing berwarna cokelat itu menaiki lift
menuju asramanya. Ia menekan bel pintu berulang-ulang menunggu salah satu
member membukakan pintu untuknya.
“Eihh jeongmal.
Hyeong kenapa kau harus pulang.” namja dengan rambut cokelat
kemerahan mendengus begitu membukakan pintu.
“Kalau tak ingin aku
pulang aku bisa pergi lagi Makeu-ya.” disambut magnae menjengkelkan
memasuki asrama memang bukan kali pertama untuknya.
Selesai membersihkan
diri Yuta kembali memungut ponselnya yang ia geletakkan sembarangan di tepi
ranjang. Ia membawa ponsel itu menuju ruang TV. Memang tak ada televisi disana,
karena seseorang telah merusakkannya. Ia membuka messenger dan
mengetikkan beberapa huruf disana.
유타 : Hey! Haruskah aku memanggilmu chagiya?
Yeobo? atau Jennie-chan? ㅋㅋㅋ
제니 : Aish jinjja. Cukup
panggil namaku, jangan mengotori mata dan telingaku dengan panggilan-panggilan
seperti itu.
유타 : Jenni-ya~ ㅋㅋㅋ
유타 : Okay melihat tanggal lahirmu yang beredar di
internet. Mulai sekarang panggil aku Oppa J
제니 : Haruskah? ㅍ_ㅍ
유타 : Tentu saja! Kau bisa memanggilku Yuta-kun?
Onii-san? ㅋㅋ atau cukup panggil Yuta Oppa!
제니 : Sireoㅍ_ㅍ
“Eiyy Yuta, kau sedang
chatting dengan siapa? Seru sekali.” namja berambut putih masih
sibuk melirik Yuta dari belakang sofa.
“Aniya… aku
sedang memainkan game.” baru sedetik menengok ke arah belakang, namja
itu berhasil merebut ponsel Yuta.
Lee Taeyong berhasil
membawa kabur ponsel Yuta dan membaca percakapan antara Yuta dan Jennie.
Pemilik ponsel itu berlari berniat mengambil kembali ponselnya. Berhasil
mendapatkan ponselnya kembali, Yuta menyimpan ponsel itu dalam gemggamannya.
“Jadi sejak kapan
kalian menjadi pasangan?” seperti seorang polisi Taeyong melakukan investigasi
terhadap salah satu membernya.
Yuta hanya terdiam
meninggalkan Taeyong tanpa berniat ingin menjawab pertanyaan itu.
“Ah nice!!
Mulai sekarang aku bisa memeras Yuta dengan skandal ini.” Taeyong melemparkan
senyum evilnya pada Nakamoto Yuta.