Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Kamis, 15 September 2016

[Ficlet] Blossom Tears

Diposting oleh Unknown di 08.25






Tittle
Blossom Tears
Author 
HalfAngel
Main Cast
Park Chaeyoung as Rosseane

Lee Seonghwa as Gray
Genre
Drama, Angst
Length
Ficlet
Rating
T
Summary
Pria dengan setelan jas rapi itu mengeluarkan sebuah toples dari almari yang dibukanya. Toples bening yang ada dalam genggaman pria itu terlihat berisi cairan merah, dengan sebuah organ di dalamnya


Hallo~
Kali ini author membawakan cerpen special yang terinspirasi dari MV Lyn ft. Leo – Blossom Tears. Sebenernya kalau mau dibilang FF juga bukan sih kkk~ Ini pesanan teman author yang minta dibikinin artikel buat keperluan mendadak, author nggak bisa dan setelah bernegosiasi alhasil inilah jadinya. Karena author nggak bisa ngarang bebas macam anak SD dalam waktu singkat, apalagi harus pakai nama lokal kkk~ Author memutuskan buat mengemas MV Blossom tears dalam bentuk cerita pendek (tapi ini bukan song fic). Jadi kalau ada yang pernah baca cerita ini di bulletin yang dikasih kakak tingkat, berarti kita sekampus ya kkk~ Yah selamat membaca ^3^

Seorang pria terlihat tengah membuka almari dalam sebuah ruangan. Ruangan dengan penerangan seadanya itu dihiasi beberapa mannequin, salah satu diantaranya terlihat berwarna lebih pucat dari dua mannequin lain yang ada dalam ruangan yang sama. Pria dengan setelan jas rapi itu mengeluarkan sebuah toples dari almari yang dibukanya. Toples bening yang ada dalam genggaman pria itu terlihat berisi cairan merah, dengan sebuah organ di dalamnya. Sebuah jantung manusia yang telah diawetkan terus dipandangi pria itu. Terlihat sebuah tulisan disana, sebuah nama yang berbunyi Rosseane.


Cukup lama pria itu memandangi toples dalam genggamannya dan ia merasa pening. Tak sanggup menahan rasa sakit di kepalanya pria itu segera mengembalikan toples berisi organ tadi ke dalam almari. Memegangi kepalanya yang sakit, ia segera berlari kea rah meja designnya meraih sebuah botol obat dalam laci meja itu dan menelannya begitu saja. Sedetik kemudian pria itu tak mempu menjaga keseimbangan tubuhnya dan tergeletak di lantai. Matanya terpejam, sepertinya itu efek dari obat yang baru saja ditelannya.

Tak lama kemudian mulai terlihat visual lain, seorang pria dengan setelan jas tengah memberikan coretan-coretan pada buku. Kesal dengan gambarannya yang tak kunjung jadi, pria itu menutup buku dan menjambak rambutnya sendiri. Dari sampul buku itu dapat diketahui identitas si pria, ia bernama Gray. Di tengah kerisauan Gray seorang gadis dengan rambut terurai merangkulnya. Gadis itu mengatakan bahwa semuanya akan baik-baik saja. Gray tersenyum seraya memegang tangan gadis itu, ia memanggilnya Rosseane.

Rosseane mendatangi ruang design Gray kembali, namun pria yang dicarinya tak terlihat disana. Penasaran dengan sebuah kotak berwarna putih yang tergeletak di meja Gray, Rosseane mencoba membuka kotak itu. Namun usahanya gagal, Gray melempar tubuh Rosseane begitu saja dengan kemarahannya. Melihat Rosseane kesakitan di lantai, Gray segera menolong gadis itu dan memeluknya. Ia mengelus rambut gadis dalam pelukannya, namun pikirannya melayang ke ingatan masa lalunya. Masa dimana ia merasakan kebahagiaan bersama seorang gadis dan masa dimana gadis itu meninggalkannya. Gray tak ingin apa yang ada dalam benaknya akan kembali terjadi bersama dengan Rosseane. Ia memeluk erat Rosseane dan meminta maaf atas perlakuan kasarnya.

Gray begitu mengingat ingatan pahit yang terus menyiksanya seakan memintanya untuk terus bertahan bersama dan tak akan berpisah dengan seorang yang sangat ia kasihi. Ingatan dimana ia tengah membawa sebuklet mawar merah dan mencari-cari seseorang. Namun yang ia temui justru sebuah surat yang ditinggalkan si empunya dalam kotak putih berisi sebuah gaun hasil rancangannya sendiri. Begitu marahnya Gray melempar mawar itu dan membanting mannequin dalam ruangannya.

Gray telah mendapatkan konsentrasinya untuk melanjutkan gaun yang khusus ia buatkan untuk Rosseane. Ia menjahit gaun berwarna putih itu dengan teliti dan menambahkan detail disana-sini untuk mempercantik hasil karyanya. Rosseane begitu bahagia mendapati gaun putih yang sangat cantik telah terpajang di salah satu mannequin dalam ruangan kekasihnya. Ia terus memperhatikan gaun yang memang telah Gray rancang untuknya dari awal. Berulang kali Rosseane mengepaskan gaun putih itu dengan tubuhnya, ia mencobanya dan memamekrannya pada Gray. Menatap kekasihnya yang begitu gembira mengenakan gaun rancangannya Gray tersenyum puas dan mengacungkan ibu jarinya pertanda ia menyukainya.

Entah ada angin apa yang membuat Rosseane tak mengunjungi tempat kerja Gray selama beberapa hari ini. Gray mencari-cari obatnya, ia mengacak-acak seluruh isi lacinya namun yang ia temui hanya fotonya bersama gadis yang telah meninggalkannya dan tak pernah kembali. Ketakutan itu kembali menyelimuti hati Gray, ia melempar seluruh benda yang ada dalam ruanganya hingga membuat ruangan itu begitu berantakan. Ia melampiaskan kemarahannya begitu saja dan rasa sakit di kepalanya kembali.

Tak ingin apa yang ada dalam ingatannya kembali terjadi Gray begitu panik tak mendapat kabar atas kepergian Rosseane. Ia mengacak rambutnya frustasi memandangi keadaan ruangannya yang telah hancur. Seketika terdengar suara seorang membuka pintu. Rosseane kaget mendapati apa yang ada di depannya sedangkan Gray segera berdiri memeluk Rosseane dan tersenyum. Senyumnya kali ini menyiratkan sesuatu yang berbeda, bukan senyum kebahagiaan namun senyum yang tak bisa dijelaskan apa maksud tersembunyi dibaliknya. Gray mengeluarkan sesuatu dari saku celananya, sebuah suntikan berisi cairan. Ia menyuntikkan cairan itu pada Rosseane dengan senyum yang tak diketahui apa maksud dibaliknya.

Pandangan Gray kembali pada langit-langit ruang kerjanya. Sepertinya ia telah tersadar dari pengaruh obat yang ia minum. Pikirannya telah kembali, Gray segera berdiri dan berjalan menuju sebuah ruang lainnya. Ia membuka kunci ruangan dan tersenyum lega mendapati tubuh seorang yang dicarinya masih tergeletak disana. Tubuh seorang gadis dengan kulit pucat pasi tergeletak di dalam bath up dengan kedua matanya yang masih terpejam. Memang benar tubuh itu milik Rosseane yang kini telah menjadi mayat. Gray mencium tangan mayat Rosseane, ia merasa lega masih mendapati Rosseane disana.

Kini mayat gadis dalam bath up tadi telah didandani dengan gaun putih, lebih tepatnya mayat Rosseane telah diawetkan. Tak ubahnya seperti sebuah mannequin, mayat Rosseane terpajang cantik ruangan itu melebihi mannequin lain disana. Terlihat seorang pria menyandarkan kepalanya dibahu mannequin berbalut gaun cantik dengan warna putih. Kini Gray telah mewujudkan impiannya untuk tidak akan pernah terpisah dengan gadis yang ia cintai. Ia tak akan tersiksa dengan rasa sepi yang sering menyelimutinya. Ia tak akan pernah mengalami luka yang sama lagi di sepanjang sisa hidupnya.

Inspired by : (LYn), 레오 (LEO of VIXX) - 꽃잎놀이 (Blossom Tears)
 

ACE's B-Golds JackVIP Copyright © 2011 Designed by Dita Blogger Template Sponsored by web hosting