Tittle
|
Love
Equation
|
Author
|
HalfAngel
|
Main Cast
|
Ahn Solbin as Ahn Solbin
|
|
Cha Hakyeon as Cha Hakyeon a.k.a N
|
|
Yeom Haein as Haein
|
Other Cast
|
Laboum member and VIXX member
|
Genre
|
Rommance, Comedy
|
Length
|
Oneshoot
|
Rating
|
T
|
Summary
|
“Oke, arraseo. Jadi kesimpulannya maukah kau melengkapi love
equationku?”
|
|
|
Behind the scene
ff yang satu ini sebenernya terbuat pas author lagi potek *sobs*. Nggak tau
mesti gimana biar cepet move on kkk. Yah jadinya diabadikan jadi kisah ff ini
walaupun nggak seluruh cerita pyur dari kepatah hatian author kkk. Merasa
bersalah sih sama ayah author udah nangis bombay di depan beliau cuma gara-gara
masalah PHO. Oke yang ini diskip aja. Yang lebih penting pokoknya ff ini
terbuat karena author ngefans berat sama N oppa, entah itu yang asli atau
kwannya kalo ada kkk. Okay happy reading ^^
"Oppa!!
oppa!!!" teriak salah seorang yeoja berambut cokelat terurai
berlari menghampiri namja yang dipanggilnya oppa.
"Ne..."
namja itu berhenti dengan melempar senyum ramah.
"Hakyeon oppa
jjang!!" ucap yeoja itu seraya mengangkat kedua ibu jarinya.
Pertemuan singkat
di backstage itu diakhiri dengan mengambil foto selka bersama.
Solbin, yeoja
berumur 18 tahun yang baru memasuki dunia perkuliahan itu memang sangat
mengidolakan salah satu member VIXX dengan stage name yang paling
singkat. Entah dari sisi mana yeoja itu benar-benar menggilai N. Dari photocard,
poster, merchandise sampai album VIXX mendekorasi ruangan pribadinya. Ia
tak pernah ketinggalan fanmeeting maupun acara apapun yang dihadiri N,
kecuali ada ujian yang tak bisa ia tinggalkan.
Solbin tak bisa
menyembunyikan wajahnya yang berseri-seri begitu sampai di rumahnya.
"Ya! kau
kenapa senyum-senyum seperti orang gila?" ibu Solbin meledek puterinya
yang terus-terusan tersenyum seperti orang tak waras.
"Umma....
coba lihat, puterimu ini baru saja berfoto dengan pria tampan." Solbin
segera menunjukkan foto selkanya dengan N.
"Terus
kenapa? Apa dia namjachingumu? Percuma kau berfoto dengan namja
tampan jika dia bukan namjachingumu nak!" ibu Solbin memberikan
kata-kata yang bisa membunuh Solbin saat itu juga.
"Maunya sih
gitu, aku jadi yeojachingu N oppa." batin Solbin.
"Umma....
jangan bahas itu. Aku masih bete." sedetik kemudian Solbin mengerucutkan
bibirnya, ia merasa kesal dengan ledekan ibunya.
Yeoja itu memang baru saja dicampakkan seorang namja
yang telah mewarnai hari-harinya selama kurang lebih tiga bulan lamanya. Karena
masalah kedewasaan mereka harus berpisah, lebih tepatnya Ahn Solbin dicampakkan
namja itu karena pemikiran namja itu yang belum dewasa. Walapun
Solbin menangisinya, tapi yeoja itu harus menguatkan prinsipnya tidak
menangisi hal yang sama untuk kedua kalinya.
"Buat apa
pacaran ma, kalau ujung-ujungnya ditinggalin juga." Solbin masih
menggerutu meratapi nasibnya.
Sudah berapa kali
hati Solbin dibuat berkibar dan berujung di tiang gantung. Dari namja
yang biasa saja, namja berengsek, sampai namja yang berengseknya
tak terkira pernah singgah di hati yeoja itu. Namun sayang, kesetiaannya
tiap kali ia merajut kasih tak pernah berjalan mulus seperti jalan tol. Selalu
saja ada ombak seperti di laut lepas. Ia
tak tau apa yang salah dengan dirinya, namun ia juga yang selalu terkorbankan.
"Bodohnya
aku, kukira ini akan berbeda. Tapi ternyata sama saja seperti yang kemarin. Aku
lelah terus-terusan menerima hal yang sama seperti ini."
"Huh... molla!!"
Solbin mengacak rambutnya frustasi.
Yeoja itu kembali membuka ponselnya. Banyak
pemberitahuan di layar ponselnya, bukan pemberitahuan dari seseorang saja.
Lebih tepatnya pemberitahuan dari grup kelasnya.
"Mwo??? besok quiz?" Solbin segera membuka buku
pengantar manajemen yang ada dalam rak meja belajarnya.
Solbin POV
Hari ini aku
sengaja mengunjungi radio kampusku, banyak kerumunan orang disana. Aku mulai
bertanya-tanya, acara apa yang bisa membuat radio kampus jadi seramai ini.
Dengan kegigihan dan tekat yang kuat aku berhasil menerobos kerumunan orang
yang menyesakkan itu. Baru selangkah menginjakkan kaki Jeonwoo memanggilku,
kelihatannya dia sedang buru-buru.
"Seolbin-ah...
tolong gantikan Wonjoo mengudara hari ini. Dia tertimpa musibah, jadi tidak
bisa datang." Jeonwoo memintaku yang masih junior untuk menggantikan salah
seorang sunbaeku yang tidak bisa melakukan siaran hari itu juga.
"Apa? Kenapa
harus aku? Aku kan belum pernah melakukannya. Wae?" seketika
kalimat penolakanlah yang bisa kulontarkan.
"Tidak
apa-apa. Siaran kali ini kau akan ditemani penyiar lain dan guest star."
Jeonwoo masih berusaha membujukku.
"Arraseo..."
tak tega mendengar rengekan Jeonwoo terus-menerus, aku mengiyakan
permintaannya.
“Guest star
yang kumaksud tadi VIXX. Bukankah kau penggemarnya? Dijamin kau pasti tak akan
menyesal!” Jeonwoo menambahkan.
“Jinjjayo?
Aaaaa… arraseo. Aku akan melakukan siaran dengan baik!” jawabku seketika
langsung bersemangat.
Aku segera
menerima lembaran demi lembaran script yang akan menemaniku selama
beberapa jam mengudara di dalam studio. Setelah itu aku mengikuti beberapa
instruksi yang diberikan Jeonwoo untuk mempersiapkan hal-hal yang berkaitan
dengan siaran sore itu. Setelah dirasa semuanya siap aku memulai siaran dengan
beberapa kata disusul pemutaran lagu. Saat lagu dimulai, aku tercengang dengan
kehadiran sesosok orang yang rupanya sangat kukenali.
“Kau!!” aku tak
percaya dengan apa yang sedang kulihat.
“Kenapa kau ada
disini?” orang itu menanyakan pertanyaan yang justru ingin kulontarkan.
“Ya!
Seharusnya aku yang harus mengucapkan kata-kata itu. Aku yang memandu acara
ini. Kenapa kau datang?” jawabku ketus.
“Hei hei…. Kenapa
kalian ribut? Seharusnya kalian bekerja sama memandu acara ini.” Jeonwoo
mencoba melerai percekcokan diantara kami.
Dengan sangat
terpaksa aku harus mengalahkan keegoisanku dan tetap melanjutkan siaran sore
itu. Membuang jauh-jauh perasaan pribadi dan melanjutkan siaran dengan professional.
Begitu lagu selesai diputar hal yang paling menggangguku adalah ketika aku
harus memperkenalkannya sebagai partnerku dan juga sebagai guest DJ.
“Nah, sore ini
Solbin nggak sendirian nih. Sekarang di studio udah ada seorang DJ muda
yang akan menemani Solbin mengudara selama detik-detik yang tersisa, Yugyeom.”
“Ne..
annyeonghaseyo Soo Yugyeom imnida.”
“Aa… kalian pasti
sudah tidak sabar menunggu guest star kita hari ini. Langsung saja kita
sambut, V.I.X.X sa.rang.gong.sik. Yeeyyyy!!!”
Satu per satu
member yang telah duduk di ruangan studio memperkenalkan diri mereka. Dimulai
dari leader hingga magnae. Akupun segera melontarkan satu per
satu pertanyaan yang telah tertulis di sana.
“Wah lagu terbaru
kalian berjudul Love Equation. Love Equation… Persamaan Cinta,
memangnya cinta ada rumusnya ya? Haha… sebenernya lagu ini menceritakan tentang
apa sih kok judulnya persamaan cinta?” aku sukses menanyakan pertanyaan
pertama.
“Aaa… Love
Equation ini menceritakan beratnya hari-hari seseorang ketika sedang putus
cinta, tapi come on daripada bersedih-sedih lebih baik move on.”
Ravi menjawab pertanyaanku dengan suara beratnya.
“Lalu apa
hubungannya move on dengan persamaan cinta?” Yugyeom menambahkan.
“Menurutku
sendiri, yang namanya persamaan di ruas kiri dan kanan kan harus balance.
Jadi dalam menjalani proses move on sendiri perlu ada keseimbangan.
Kalau sebelum putus sama-sama saling menghargai, setelah putus juga harus
seperti itu. Haha…” Ken menambahkan kata-kata mutiaranya seperti seorang ajumma.
“Nah, terus
menurut kalian rumus persamaan cinta sendiri itu yang seperti apa sih?” aku
kembali mengurangi daftar pertanyaan yang harus kutanyakan pada sesi wawancara
ini.
“Menurutku cinta
yang seimbang adalah cinta yang memenuhi persamaan cinta.” magnae menjawab
dengan sederhana.
“Menurutku cinta
itu butuh proses, dari rasa tertarik, menyukai baru kemudian mencintai.
Bukankan seperti itu?” Yugyeom mencoba
menanggapi pernyataan Hyuk.
“Bukankan dalam Love
Equation ruas kiri dan kanan harus balance, menurutku proses saja
baru memenuhi sisi kiri. Jadi agar seimbang sisi kanan perlu diisi komitmen.
Bukankah cinta yang akan bertahan cinta yang mempunyai komitmen?” aku
menyanggah jawaban tambahan Yugyeom dan merasa menang.
“Iya iya… kurasa
kalian tak perlu repot mendebatkan arti sebuah judul lagu. Tanyakan saja pada
komposernya. Haha…” N si leader melerai perdebatanku dengan Yugyeom.
“Ahaha tentu
saja….” Kami pun tertawa.
“Untuk
mendinginkan suasana mari kita dengar VIXX bernyanyi!”
VIXX pun
menyanyikan lagu terbaru mereka yang sempat kami perdebatkan sebelumnya, Love
Equation.
"Nah ini nih
pertanyaan yang paling ditunggu-tunggu seluruh penggemar, seperti apa sih yeoja
ideal masing-masing member VIXX?" aku kembali menanyakan pertanyaan
yang masih tersisa di kertas script begitu sampai pada sesi terakhir.
"Punya mata
yang indah dan tidak ada lelaki di sekitarnya, kira-kira seperti itu tipe
idealku." Hyuk sebagai magnae mulai menjawab satu pertanyaan wajib
itu.
"Aa... yeoja
yang merasa mempunyai mata indah segera mendaftar." Yugyeom menanggapi
jawaban Hyuk dengan tawa kecil.
"Seseorang
yang bisa terhubung denganku, cute dan bijak. Aku suka yeoja yang
seperti itu, tapi yang paling penting dia harus bisa memasak spaghetti." visual
Hongbin memberitaukan tipe idealnya.
"Nah, aku
juga menyukai yeoja yang suka memasak." Yugyeom kembali memberi
komentar.
"Seorang
yang cute, pintar dan memiliki rasa kesadaran akan suatu hal. Ya.. singkatnya
yang seperti itu." suara berat moodmaker Ravi terdengar memberikan
tipe idealnya dengan singkat.
"Memiliki
kesadaran akan suatu hal, berati dia harus peka ya. Yaahh... sayang aku tak bisa mendaftar. Hihi..." kini
giliranku yang menanggapi tipe ideal Ravi.
"Aku suka
seorang yang punya banyak aegyo dan bijak. bbuing bbuing!!"
Ken menjawab disertai aegyonya.
"Waahh
sayang sekali para penggemar tidak bisa melihat Ken oppa melakukan winkeu."
aku mencoba membuat para pendengar merasa iri bisa melihat Ken melakukan aegyo
gagalnya.
"Lalu
baimana dengan ideal tipe Taekwon hyung?" kini Yugyeom
mempersilahkan member VIXX paling misterius untuk menjawab.
"Feminin
dan bijaksana, kesan pertama merupakan hal yang penting." Leo menjawab
begitu cepat karena memang karakternya yang diam dan misterius.
"Nah, member
terakhir... leader, bagaimana tipe idealmu?" Yugyeom menanyai
member terakhir yang belum menjawab.
"Aku suka yeoja
yang innocent, memiliki attitude yang baik, dan bisa menari
dengan cantik." tibalah giliran N yang menjawab singkat pula.
“Wah… sepertinya
dari semua tipe ideal yang telah disebutkan aku tidak memenuhi seluruh
kriteria. Jika kalian para pendengar mempunyai kriteria yang telah disebutkan
tadi, kalian beruntung.” aku memberikan komentarku dan diakhiri dengan
mengacungkan kedua jempolku.
“Lalu menurut
kalian, bagaimana seandainya jika ada salah seorang penggemar yang benar-benar
mempunyai perasaan cinta. Apakah akan dipertimbangkan? Aku yakin seluruh
pendengar pasti penasaran dengan jawaban dari pertanyaan ini.” untuk mengakhiri
pertanyaan aku menanyakan hal ini.
“Jawabannya
singkat, mungkin. Haha…” N menjawab kemudian tertawa.
Setelah seluruh
pertanyaan ditanyakan sesi berikutnya adalah pembacaan pesan yang telah dikirim
oleh para penggemar. Beberapa diantaranya kami bacakan, ada yang membuat
tertawa dan ada juga yang membuat seisi ruangan terharu. Siaran diakhiri dengan
beberapa lagu yang dinyanyikan VIXX secara akustik. Tak lupa kami semua berfoto
usai acara untuk mengabadikan moment ini.
Siaran selesai
dan aku membereskan barang-barang yang masih berserakan di meja. Membereskan
ponsel dan berlembar-lembar kertas yang telah membantuku memandu acara yang
disiarkan selama beberapa jam tadi. Namja itu, Soo Yugyeom juga masih
berada di ruang studio membereskan beberapa barang bawaannya.
“Hey kau! Kau
berdandan sekarang?” terdengar suara yugyeom memecah keheningan.
“Kenapa? Kau
tidak menyukainya?” aku menjawab dengan ketus.
“Bukankah sudah
pernah kubilang, aku tidak suka yeoja yang berdandan. Dan aku juga sudah
pernah bilang kalau aku akan meninggalkan yeoja yang berdandan.” Yugyeom
menjawab dengan memberi penekanan pada kata berdandan.
“Lalu kenapa?
Bukankah kenyataannya memang kau sudah meninggalkan dan mencampakkanku? Jadi
masalah ini sudah bukan urusanmu lagi, kau sudah tak bisa mengatur hidupku
lagi!” aku pergi begitu selesai membereskan seluruh barang bawaanku.
Author POV
Ahn Solbin, yeoja
itu merasa malas menanggapi pertanyaan Yugyeom. Ia malas melakukan perdebatan
yang tak berarti, apalagi dengan seorang yang telah mengecewakannya. Memang
sudah menjadi kebiasaan yeoja itu untuk berlaku
seperti itu pada namja yang telah menyakitinya. Tak hanya sekali dua
kali ia pernah menghadapi situasi seperti itu pada subjek yang berbeda.
“Aku tak akan
pernah mempermasalahkan perpisahanku, jika aku tau alasan pasti namja
itu meninggalkanku.
Bukankah lebih
menyakitkan mengalami perpisahan di hari yang cerah? Perpisahan tanpa alasan
bahkan lebih menyakitkan dibanding itu.” Ahn Solbin membenamkan wajahnya
dibalik bantal.
“Dara unnie
bahkan mengatakan jika cinta yang lebih menyakitkan dibanding cinta yang
bertepuk sebelah tangan adalah cinta yang tak bertahan lama.” yeoja itu
masih terus berbicara dengan dirinya sendiri.
Merasa
pembicaraanya dengan dirinya sendiri tak akan menghasilkan apapun, kini ia
bangun dari tempat tidurnya untuk mengambil ponselnya yang masih berdiam dalam
tasnya. Setelah merogoh seluruh isi tas dan menemukan ponsel yang ia cari-cari,
ia segera menekan tombol power yang letaknya ada di sebelah kanan
ponsel. Tapi ia merasa ada keanehan dengan ponselnya, sejak kapan ia memasang lock
screen foto anak kecil yang tak ia kenali.
“Aneh sekali,
kenapa lock screen ponselku tiba-tiba berubah sendiri.” Solbin dengan
polosnya masih percaya ponselnya tiba-tiba berganti lock screen dengan
sendirinya.
“Wallpapernya
juga berbeda. Ya!! Ini bukan ponselku!!” entah kenapa setelah
berdetik-detik berlalu Solbin baru menyadari jika ponsel itu memang bukan
ponselnya.
Setelah tersadar
itu memang bukan ponselnya, Ahn Solbin segera menekan beberapa nomor di layar
ponsel asing itu. Menginputkan nomor ponselnya sendiri lalu mencoba
menghubunginya.
“Yeoboseyo.”
terdengar suara dari seberang panggilan,
suara yang sebenarnya memang tak asing di telinga seorang Ahn Solbin.
“Ne.. yeoboseyo.
Sepertinya ponselku tertukar dengan ponselmu. Aduh bagaimana ini?” Solbin
menjelaskan maksud panggilannya.
“Aa… iya,
sepertinya tertukar tadi ketika keluar dari ruang siaran. Karena aku tak
mungkin mendatangimu untuk menukarkannya, bagaimana jika kau yang datang ke
kantor Jellyfish entertaintment besok?”
“Maaf, ini aku
sedang berbicara dengan siapa ya?” Solbin ingin memastikan kecurigaannya.
“Aku sampai lupa
memberitaumu. Aku N. Besok kau bisa menukarkan ponselmu di Jellyfish
Entertaintment, waktunya akan kuberitahu nanti. Arraseo?” N memberikan
sarannya untuk bertemu di kantor agensinya.
“N oppa?
Jadi aku sedang berbicara dengan N oppa? Aaaaaa……. Arraseo oppa!!
Besok aku akan ke Jellyfish Entertaintment untuk menukarkan ponselku.” Solbin
berteriak kegirangan mendengar tebakan yang ia buat benar.
“Oke, sampai
ketemu besok.” N mengakhiri panggilan itu.
Mimpi apa dia
semalam. Setelah kesialannya harus bertemu dengan satu orang yang benar-benar
merusak suasana hatinya, ia bertemu dengan grup idolanya. Tak hanya itu, ia
bisa bercakap dan berbicara secara langsung dengan group idolanya. Bahkan
setelah itu ia mendapatkan satu insiden yang membuatnya benar-benar merasa
seperti mendapat jackpot, ponselnya tertukar dengan member favoritnya
hingga ia bisa mendengarkan suara N lewat panggilan singkat. Yeoja itu
seperti kejatuhan durian runtuh.
Di tempat lain terlihat seorang namja sedang
mengorek isi ponsel asing yang tergenggam di tangan kanannya. Pertama ia hanya
membuka gallery ponsel itu, terpampang jelas ratusan foto selka pemilik ponsel
asing itu.
“Anak ini hobbi
sekali mengambil selka.” namja itu mengomentari ratusan foto yang ia scroll
dari atas ke yang paling bawah sambil tersenyum.
“Wow ternyata yeoja
ini pernah berfoto bersamaku juga.” N teringat ia pernah berfoto dengan yeoja
itu di backstage.
Setelah bosan
melihat ratusan foto pemilik ponsel asing itu, N kini beralih membuka pemutar
musik. Hanya ada lagu dari grup Bigbang, Winner dan Vixx disana. Terlihat jelas
yeoja itu sangat menggemari Bigbang, hampir seluruh album Bigbang ada di
playlistnya. Dari seluruh lagu yang ada disana, N tertarik memutar beberapa
lagu yang tak dikenali albumnya. Seketika ia menekan tombol play dan
terdengarlah satu lagu yang tak asing ditelinganya, namun bukan dinyanyikan
oleh penyanyi aslinya.
“Namjaga
tteonagayo… nanen amugeotdo hal su eopseoyo…”
“Sedang apa hyung?”
Ravi menghampiri N begitu mendengar musik yang N putar.
“Aku sedang
mendengarkan ini.” N memperlihatkan musik yang sedang ia dengarkan.
“Bagus hyung,
memangnya siapa yang menyanyi?” Ravi kembali bertanya sembari menyeruput jus
jeruk yang ada di tangannya.
“Aku juga tak tau
haha…” N sendiri bingung akan menjawab apa berhubung tadi ia belum sempat
menanyakan siapa pemilik ponsel itu.
N masih
berkonsentrasi mendengarkan beberapa lagu yang ada di ponsel itu. Ternyata ada
satu lagu yang membuat senyumnya kini menjadi semakin lebar. Setelah lagu maps
yang dipopulerkan oleh maroon 5 selesai diputar, lagunya sendiri tiba-tiba
terputar dengan suara yang berbeda.
"Heol...
ternyata dia benar-benar penggemar VIXX." Hakyeon berseru lalu dengan
sengaja mencopy rekaman lagu itu ke laptop pribadinya.
***
Dan pesan masuk
yang ditunggu-tunggu Solbin sepanjang kelas pengantar bisnisnya tiba juga. Cha
Hakyeon melalui ponsel Solbin yang berada di tangannya kini telah memberitaukan
waktu mereka untuk bisa segera menukarkan ponselnya.
From : AhnSeol79
Sore ini jangan
lupa menukarkan ponselmu di kantor agensiku! - Read
From : Achahakyeon
Arraseo oppa, aku tak akan terlambat :) - Read
Sepulangnya dari
kuliahnya, Ahn Solbin segera melangkahkan kaki menuju halte bus terdekat. Hanya
dalam beberapa menit bus yang akan membawanya ke kantor Jellyfish
Entertaintment telah tiba. Dengan senyum lebar yeoja berambut cokelat
itu melangkahkan kakinya memasuki bus. Dalam waktu dua puluh menit bus yang ia
tumpangi telah berhenti di depan tempat tujuannya.
Dua jam telah
berlalu sejak Solbin menanyakan ke bagian receptionist, namun yang
ditunggui belum juga menampakkan batang hidungnya. Ia memutuskan untuk duduk di
kursi lobby sambil memasang headset pada kedua telinganya. Mendengarkan
musik dari ipad bawaannya. Tak terasa alunan lagu ballad yang ia dengar
mengantarkanya pada rasa kantuk yang membuatnya tertidur di kursi itu.
Langit mulai
gelap dan tibalah Van berwarna hitam di depan kantor agensi Jellyfish
Entertaintment. Enam namja dengan tinggi rata-rata 180 cm turun dari
kendaraan itu satu per satu. Mereka membungkuk 180 derajat memberikan hormat
dan rasa terima kasih pada sopir yang telah mengantarkan mereka seharian dari
satu tempat ke tempat lain.
Cha Hakyeon
mendatangi receptionist untuk menanyakan orang yang mencarinya sore tadi. Receptionist
mengarahkan jari telunjuknya tepat pada satu-satunya yeoja yang terlelap
di kursi lobby. Setelah mengucap terima kasih pada receptionist nuna, Hakyeon
segera menghampiri yeoja yang ditunjuk tadi.
"Ya!"
Hakyeon bersuara pelan berusaha membangunkan yeoja yang sepertinya tak
mendengar suaranya.
Merasa yeoja
di depannya masih belum meninggalkan alam bawah sadarnya, N menepuk pelan pundak yeoja itu. Belum
terbangun juga N mengambil salah satu headset dari telinga yeoja itu,
ternyata ia sedang mendengarkan salah satu OST web drama yang dibintangi oleh
Sandara Park. Ide iseng N muncul seketika itu, ia mengambil ipad yang
tergeletak di kursi. Mengganti lagu yang diputar dengan lagu hiphop yang
lumayan berisik, memasang kembali satu headset yang ia lepas tadi dan
mengencangkan volume hingga level paling tinggi.
"Haahh....."
Solbin berteriak dan hilang kendali atas tubuhnya sendiri.
"Akhirnya
bangun juga." N yang berdiri di depan Solbin tersenyum simpul berhasil
membangunkan yeoja itu.
"Oppa..."
Solbin merengek seperti anak kecil merasa malu.
"Ya!
Jadi kau sudah menunggu dari tadi. Mian, ternyata ada jadwal mendadak.
Maaf membuatmu tertidur disini. Ini ponselmu." Hakyeon segera menyerahkan
ponsel asing itu pada si empunya.
"Ah ne
oppa, gwaenchana." Solbin pun juga menyerahkan ponsel N yang
tertukar dengan ponselnya.
"Jadi siapa
namamu?" Hakyeon menanyakan identitas Solbin.
"Ahn Solbin imnida."
Solbin menjawab dengan senyum lebar.
"Gurae...
akan kuingat. Pulanglah sudah malam, ibumu pasti mengkhawatirkanmu! Kau bisa
menaiki taxi yang ada di seberang jalan." N mengingatkan Solbin agar
segera pulang.
"Ne oppa.
Tapi sebelum aku pulang bolehkah aku meminta satu foto bersama?" Solbin
masih sempat mengajak member favoritnya itu untuk berfoto.
Solbin segera
pulang setelah mendapatkan foto bersama N. Ia menaiki taxi yang dimaksudkan
Hakyeon tadi. Tanpa ia ketahui, salah seorang ssasaeng fans VIXX telah
memperhatikan gerak geriknya dan memotretnya dari kejauhan.
***
Pagi yang cerah
menggantikan dinginnya malam, di ruang pribadinya Solbin masih belum beranjak
dari tempat tidurnya. Ia masih enggan melepaskan selimutnya. Nada dering kini
memaksanya untuk menggerakkan tangannya mengambil ponsel yang tergeletak di
meja samping tempat tidurnya. Ternyata panggilan dari Haein, teman karibnya.
"Ya!!! Ahn
Solbin!!! Apa yang kau lakukan?" Haein meneriaki Solbin yang nyawanya saja
masih belum terkumpul.
"Waaeee?"
Solbin menjawab dengan suaranya yang masih serak.
"Fotomu
terpampang jelas di seluruh situs pencarian. Bahkan menjadi trending topic
di twitter, menjadi pencarian nomer 1. Apa yang kau lakukan huh?"
Haein memberikan pernyataan dan pertanyaan yang membuat Solbin benar-benar
bingung.
"Ada apa
sih? Apa kau baru saja bermimpi aku menjadi selebritis huh? Aku ada kuliah
siang, nanti saja bicaranya aku mau tidur lagi." Solbin yang tak mengerti
maksud perkataan Haein hanya membalas sekenanya ingin segera mengakhiri panggilan
itu.
"Ya!!!
Ahn Solbin!! Cepat kau buka web browsermu!" belum selesai Haein
berbicara, panggilan itu telah terputus.
Solbin kembali
bersembunyi di balik selimutnya masih ingin melanjutkan mimpinya. Lima menit
kemudian adiknya yang masih berumur satu tahun memulai keributan seperti
pagi-pagi biasanya. Mengoceh tak jelas dan mulai berteriak-teriak. Akhirnya yeoja
itu tak jadi melanjutkan tidurnya dan pergi ke kamar mamanya.
"Jaemin-ah,
kau sudah bangun? Ppoppo juseyo!" Solbin menunjuk pipinya dengan jari
telunjuknya dan disambut kecupan kecil dari adiknya yang sangat menggemaskan.
Nyawa Ahn Solbin
telah terkumpul, kini ia mulai penasaran dengan perkataan tak jelas Haein tadi.
Ia segera membuka ponselnya dan web browser seperti yang diperintahkan
Haein. Yeoja itu melonjak kaget, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.
"Mwoya?"
Solbin berteriak hingga membuat adiknya menangis.
Ahn Solbin segera
menggendong adiknya mencoba menenagkan tangisan adiknya karena mamanya sedang
berbelanja sayur. Masih menggendong adiknya yang kini telah berhenti menangis,
Solbin mencari kontak Haein dan segera menghubunginya.
"Ya!!!
siapa yang memajang fotoku di semua situs pencarian?" tanpa menyapa Haein,
Solbin seketika mengeluarkan nada tingginya.
"Kau sudah
bangun? Sudah lihat? Sudah percaya? Huh!! Dasar!" Haein kini balik
mengomeli Solbin.
"Pokoknya
hari ini kau jangan pergi kemanapun. Nanti aku akan mampir kerumahmu, arraseo!"
Haein segera mengakhiri panggilan teleponnya, sepertinya ia sedang
terburu-buru.
Akhirnya Ahn
Solbin seharian hanya bermain dengan adiknya mengingat warning yang
telah diberikan sahabat karibnya. Hari mulai gelap dan belum ada official
statement dari agensi VIXX berkenaan dengan foto N dan Solbin yang tersebar
di internet. Haein tiba di kediaman Solbin tepat pukul tujuh malam. Solbin pun
menceritakan kejadian yang sebenarnya terjadi.
"Beruntungnya
kau bisa berbicara langsung dengan oppamu itu. Member favoritmu yang
semua photocard dan posternya menghiasi setiap sudut kamarmu."
Haein masih geleng-geleng kepala tak percaya dengan apa yang ia dengar.
"Tapi aku
harus bagaimana? Ottokhae?" Solbin kembali merengek, meminta saran
dari teman dekatnya yang sebenarnya lebih tua dua tahun daripada dirinya.
"Kau harus
diam di rumahmu, bersembunyi sampai ada pernyataan resmi dari agensi. Ya..
hanya itu." Haein memberikan sarannya sebagai seorang yang lebih senior.
***
Pagi ini masih
sama seperti pagi hari sebelumnya, foto itu juga masih terpampang di seluruh
situs pencarian. Ia mengacak rambutnya frustasi. Baru sedetik mengeletakkan
ponselnya di kasur sembarangan, tiba-tiba nada dering panggilan berbunyi.
Ternyata dari nomor yang tak tersimpan di kontaknya.
"Yeoboseyo."
Solbin menjawab panggilan asing itu.
"Ahn Solbin ssi...
Kutunggu kau di kantor agensi Jellyfish Entertaintment pagi ini. Ada hal
penting tentang pemberitaan di media massa yang ingin kubicarakan padamu. Maaf
aku baru bisa menghubungimu." Ternyata Cha Hakyeon yang berbicara di
seberang panggilan.
"Ah ne..
N oppa?" Solbin memastikan.
"Ne...
jangan terlambat!" N segera memutus panggilan.
Dengan penuh
semangat Solbin segera mandi dan mempersiapkan diri untuk menuju ke agensi
telah membesarkan nama VIXX. Setelah berpamitan dengan mamanya, Ahn Solbin
pergi menunpangi taxi yang telah ia pesan tadi. Tak lupa ia menggunakan masker
dan kacamata untuk menutupi wajahnya. Ia juga menggunakan hoodie untuk menutupi
kepalanya.
Sesampainya di
kantor agensi Solbin diantarkan salah seorang receptionsit ke suatu
ruang rapat yang didalamnya telah berisi beberapa orang yang sangat asing
baginya. Tak lama kemudian N muncul dari balik pintu dan segera duduk. Kedua
tersangka yang wajahnya kini menghiasi seluruh situs pencarian itu duduk
bersebelahan. Sebenarnya Solbin kini sedang menahan rasa bahagia bisa bertatap
muka dengan oppa idolanya, namun ia juga merasa bingung harus berada
dalam ruang rapat yang sangat asing baginya.
Dari rapat itu
ternyata pihak agensi meminta maaf atas isu yang menyebar begitu cepatnya dan
akan segera mengklarifikasi berita tersebut. Pihak agensi juga meminta N untuk
selalu berhati-hati atas kelakuan ssasaeng fansnya yang selangkah sudah
lebih canggih dibanding dispatch. Rapat selesai dan N sengaja membawa
Solbin ke ruang latihan VIXX.
"Sekali lagi
aku meminta maaf." N membawakan sebotol softdrink untuk Solbin yang
terduduk di sofa.
"Anieyo...
seharusnya aku yang meminta maaf oppa." Solbin menerima minuman itu
dengan senyum lebarnya.
"Aku yang
menyebabkan berita itu terjadi, sudah selayaknya aku yang meminta maaf. Ini
sebagai permintaan maafku." N memberikan sebuah amplop besar berwarna
cokelat.
"Apa
ini?" baru saja menanyakan apa isi amplop cokelat itu, seorang anak kecil
berumur dua tahun berlari menuju ke arah N.
"Samthun..."
anak itu memanggil N.
"Aigoo uri
tamttomi watta!!" N segera memeluk anak laki-laki itu.
"Ttomi-ya...
beri salam pada nuna." N menunjuk Solbin yang terlihat awkward.
Anak kecil itu
menuruti permintaan N dan membungkuk begitu mengemaskan. N memperkenalkan anak
kecil yang dipanggilnya Ttomi sebagai keponakannya. Kebetulan kakak perempuan N
selalu menitipkan Ttomi padanya jika sedang ada keperluan yang memang tak bisa
membawa Ttomi.
Cha Hakyeon kini
membawa Ttomi dan Solbin berjalan-jalan ke sebuah taman kota. Mereka berdua,
Hakyeon dan Solbin mengenakan seperangkat alat penyamaran mereka. Ahn Solbin
gemas sekali meladeni Ttomi yang asik mengajaknya bermain kejar-kejaran.
Sementara N hanya duduk melihat keponakannya berlarian kesana-kemari dengan
Solbin.
"Solbin ssi...
apa kau suka anak kecil? Aku heran kau bisa cepat akrab dengan Ttomi." N
menanyakan keingintauannya pada Solbin dan masih menyuapkan sesendok patbingsu
pada keponakannya yang terduduk manis di pangkuannya.
"Aku punya
adik laki-laki kecil berumur 1 tahun. Jadi aku terbiasa bermain dengan anak
kecil." Solbin menanggapi pertanyaan N dan kembali menyantap patbingsunya.
Mereka mengakhiri
pertemuan mereka hari itu dengan dijemputnya Ttomi oleh ummanya. Solbin
pun segera berpamitan karena mamanya telah berulang kali memintanya untuk
segera pulang dilihat dari banyaknya notifikasi missed call dari
mamanya.
Sepulang dari
kantor agensi, Solbin segera membuka amplop cokelat yang belum sempat dibukanya
tadi. Rasa penasarannya terjawab begitu ia mengeluarakan beberapa lembar kertas
dari amplop tadi. Ternyata ia mendapatkan undangan untuk menghadiri audisi
agensi NH Media. Ia sendiri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya dan segera
mengirimkan pesan singkat pada akun dengan id Achahakyeon untuk memastikan jika
N tak salah memberikan amplop itu padanya. Tentu saja N menjelaskan jika
undangan itu memang ditujukan padanya, bahkan sudah tertera nama Ahn Solbin
disana.
***
Ahn Solbin telah
mengikuti audisi di NH Media, ia pun juga telah menerima pengumuman jika ia
diterima sebagai trainee disana menyusul Haein yang sebenarnya telah
menjadi trainee di sana selama dua tahun terakhir. Setelah
menandatangani kontrak dengan pihak NH Media, Solbin tak lupa memberikan ucapan
terima kasihnya pada Cha Hakyeon yang telah memberikan rekomendasi ke pihak NH
Media. Ia merasa sangat beruntung bisa menjadi trainee di agensi yang
telah membesarkan nama U-Kiss.
Kini hari-harinya
menjadi lebih sibuk dari sebelumnya, tak hanya pergi ke kampus kini ia harus
tinggal di dorm sebagai trainee group bersama lima orang lainnya.
Di sela kesibukan N yang harus menjalani rutinitas baru sebagai aktor, ia tak
lupa memberi semangat pada Solbin agar lebih tangguh menjalani rutinitas baru.
Entah mengapa, N juga masih meluangkan waktunya untuk menemui Solbin secara
sembunyi-sembunyi agar kejadian ssasaeng fans itu tak terulang kembali.
“Aku baru tau
jika seorang selebritis selalu menghabiskan malam harinya untuk jalan-jalan di
tepi sungai Han.” sela Solbin berusaha menjaga keseimbangan berjalan di atas
pondasi saluran air.
“Ya!!
Bukankah kau sudah pernah melihat yang seperti ini di berbagai reality show.”
N hanya membalas pertanyaan Solbin dengan pertanyaan retorik.
“Geundae,
kenapa oppa baik sekali pada orang asing sepertiku?” Solbin menyerah
menjaga keseimbangan di atas pondasi, kini ia memilih berjalan mundur di depan
N.
“Ani... aku ingin
melihatmu segera debut.” N menjawab sekenanya.
“Tapi sekarang
aku jadi tidak bisa datang ke fansign VIXX, haha....” yeoja itu
tertawa mengingat sebelumnya ia tak pernah absen di setiap event.
“Gwaenchana, jika kau sudah debut kita bisa melakukan fansign
di backstage. Haha....” N membalas pernyataan Solbin dengan candaan
pula.
***
Hari-hari training
Ahn Solbin akan segera berakhir, beberapa teaser foto dan video telah dirilis
pihak NH Media setelah melalui serangkaian photoshoot dan filming
MV berjudul Pit-A-Pat sebagai lagu debut mereka. Selang beberapa hari kemudian
music video pertama dari grup Laboum telah dirilis, ini semakin membuat Ahn
solbin beserta kelima member lain semakin gugup karena tentunya keesokan
harinya debut stage mereka akan dimulai. Seluruh member bekerja keras untuk
memberikan kesan baik pada seluruh orang yang melihat penampilan pertama
mereka.
Debut stage
dimulai, penampilan perdana mereka pun dimulai. Dengan disaksikan masing-masing
keluarga terdekatnya mereka, keenam orang yang berada dibawah nama Laboum itu
menunjukkan penampilan terbaik mereka. Terlihat mama, papa dan kedua adik
Solbin di bangku penonton. Namun ada seorang misterius yang menarik perhatian
Solbin, seorang dengan pakaian serba hitam mulai dari sepatu, celana panjang,
hoodie bahkan maskernya.
Penampilan
perdana mereka sukses walaupun ada sedikit kesalahan sebagai seorang pemula.
Yujeong, Soyeon, ZN, Haein, Solbin dan Yulhee bersorak riang di backstage.
Mereka merayakan hari debut mereka dengan memotong kue dan memakannya bersama
seluruh crew. Solbin menggendong Jaemin dan tak henti-hentinya menciumi
kedua pipi adik kecilnya itu mengekspresikan kegembiraannya. Dari luar pintu
seseorang berpakaian serba hitam tadi memperhatikan kegembiraan seisi ruangan
itu, ia mengetikkan beberapa kata pada layar ponselnya kemudian pergi.
From :
Achahakyeon
Chukhae, penampilan perdanamu berhasil!
Seusai perayaan
Solbin membuka ponselnya dan mendapati pesan singkat dari N. Ia mencoba menemukan
pemilik user id Achahakyeon di gedung Mnet, tapi sepertinya yang dicarinya
telah meninggalkan gedung. Yeoja dengan rambut panjang berwarna cokelat
itu pulang ke dorm bersama kelima member lain begitu Van telah sampai di
gedung Mnet.
Selama satu bulan
promosi hari-hari Laboum berisi schedule dari The Show, Show Champion,
M! Countdown, Music Bank, Music Core dan Inkigayo secara berurutan. Tak hanya
itu, mereka masih harus menghadiri fansign dan event lain yang
telah dikelola agensi melalui manajer mereka. Namun kelelahan mereka menjadi
kebanggaan tersendiri bisa meringankan beban orang tua mereka masing-masing di
usia yang masih muda.
Selesai dengan
kesibukan promosi single pertama selama empat bulan, mereka mempunyai
waktu satu setengah bulan untuk mempersiapkan comeback Laboum dengan
lagu kedua yang masih berada dalam single debut album mereka Petit
Macaron. Tentu saja mereka mempelajari koreografi baru untuk lagu kedua What
About You. Pada comeback ini Solbin yang akan menjadi pembuka lagu.
“Yeoboseyo.”
Solbin langsung menuju ke toilet untuk mengangkat telepon.
“Yeoboseyo.
Solbin ssi, bisakah aku memintaimu tolong untuk menjaga Ttomi selama aku
melakukan sesi photoshoot?” Hakyeon terdengar terburu-buru.
“Ah ne..
aku bisa melakukannya oppa. Kau bisa mengantarkan Ttomi ke kantor
agensiku.” Solbin menyanggupi permintaan Hakyeon.
Siang yang panas
itu, seluruh member Laboum kebagian jatah menjaga keponakan Cha Hakyeon yang
sangat menggemaskan. Tak hanya itu, adik kecil Solbin juga berada disana karena
merindukan nunanya. Walaupun mereka sedikit kerepotan menjaga dua anak
kecil yang tidak bisa diam, tapi mereka sangat menyukainya. Apalagi Jaemin yang
baru bisa berdiri senang menggerakkan kedua tangannya saat mendengarkan musik.
“Aigo gwiyeowo....”
Haein menggendong Jaemin dan memeluknya erat melihat tingkah lucu anak itu.
Usai sesi foto
selesai, Hakyeon segera pamit pada manajernya untuk pulang dengan taxi karena
masih harus menjemput keponakannya. Ia memesan taxi dan kembali melakukan
penyamaran. Taxi berhenti tepat di depan kantor agensi NH Media, N membayar
ongkos taxi dan segera mencari ruang latihan Laboum.
“Ttomi-ya... samcheon
watta!!” N memanggil keponakannya begitu masuk ke ruangan.
Ttomi tertawa
riang berada dalam gendongan pamannya. Jaemin pun kini juga tersenyum lebar
memamerkan deretan giginyaa yang baru tumbuh berada dalam gendongan nunanya.
“Ya!!
Lihat kalian seperti sebuah keluarga kecil, N sunbae appanya,
Solbin eommanya, Jaemin dan Ttomi anak-anaknya.” Haein memberikan
candaan melihat Solbin dan N seperti pasangan orang tua muda.
“Benar sekali,
ini harus diabadikan.” Kata si magnae Yulhee segera mengambil kamera dan
memotret.
“Ya!! Kim
Yulhee awas kau, jangan sampai foto itu tersebar! Aku akan menendangmu jika
sampai ada isu yang merebak lagi!” Solbin meneriaki perbuatan magnae
grupnya itu.
Hari masih cerah,
N mengajak Solbin beserta Jaemin untuk menemaninya berjalan-jalan dengan Ttomi
di sebuah lapangan basket yang cukup sepi. N membelikan Solbin dan Ttomi bubble
tea, sementara Jaemin cukup meminum jus jambu yang telah mamanya
persiapkan.
“Promosimu sudah
berakhir kan? Lalu apa rutinitasmu sekarang?” N membuka percakapan dengan
sedikit awkward.
“Umm.. kami
sedang mempersiapkan comeback kami untuk akhir tahun ini.” Solbin menjawab pertanyaan
Hakyeon sembari mencoba memangku Jaemin yang tidak bisa diam.
“Lalu bagaimana
kuliahmu?” N kembali bertanya.
“Pihak
Universitas memahami kesibukanku, jadi mereka memaklumi absensiku. Tapi aku
tetap mengerjakan tugas-tugas yang diberikan.” kini Solbin memilh berdiri
menggendong Jaemin karena bocah itu tidak bisa diam dalam pangkuannya.
“Biar aku yang
menggendongnya, aku tau kau lelah.” Hakyeon mengambil alih gendongan Jaemin,
untungnya Jaemin tidak menangis berada dalam gendongan orang asing.
“Jaemin-ah, kau
tidak menangis di gendong orang asing.” Solbin heran karena adiknya tak
ketakutan berada di gendongan Hakyeon.
“Ya!
Memangnya aku penculik? Kenapa dia harus menangis?” seru Hakyeon protes.
“Habisnya oppa
sudah hitam, berpakaian serba hitam. Sudah mirip dengan penjahat di film Home
Alone. Haha...” Solbin tertawa setelah mengungkapkan candaannya.
“Ahn Solbin, awas
kau!”
Kini mereka
berempat berempat saling kejar-kejaran. Solbin berlari dengan menggandeng Ttomi
sementara Hakyeon mengejar mereka bedua dengan masih membawa Jaemin dalam
gendongannya. Merasa lelah dan hari juga sudah gelap, mereka memutuskan untuk
kembali ke kantor NH Media. Mama Solbin dan kakak perempuan Hakyeon sudah
menunggu disana. Solbin mengecup pipi Jaemin sebelum adiknya itu kembali pulang
ke rumahnya. Sementara N memberikan Ttomi pada ummanya.
“Hey kau masih
kaum pelajar kan? Selesaikan ini dan segera hubungi aku!” N kembali memberikan
sebuah amplop kecil surat, sebelum meninggalkan kantor agensi.
Ahn Solbin masih
bingung dengan apa yang Hakyeon maksudkan. Ia memasukkan amplop surat itu ke
dalam tasnya. Barulah sesampainya di dorm ia teringat akan surat itu dan
segera membukanya. Surat itu berisikan deretan angka dan huruf, seperti sebuah
soal matematika. Kertas itu hanya bertuliskan sebuah soal matematika,
sepertinya Solbin diminta untuk mengerjakannya.
“9x – 7i >
3(3x – 7u)” Solbin membaca isi kertas itu.
“Untuk apa dia
memberiku soal matematika seperti ini?” tanpa banyak bicara, Ahn Solbin segera
mengambil pensil dan mengerjakan soal itu.
9x – 7i > 3(3x – 7u)
9x – 7i > 9x – 21u
-7i > -21u
i < 3 u
“Apa maksudnya? I
< 3u?” berulang kali Solbin mengetikkan hasil itu di layar ponselnya,
setelah berulang kali ia ketik ia baru menyadari jika ia ketikkan tanpa spasi
akan menghasilkan satu emoji berbentuk hati yang diapit huruf ‘i’ dan ‘u’.
Ia segera
mengirimkan sebuah pesan singkat pada si pembuat soal.
From :AhnSeol79
Oppa!!! I<3U, itu
kan jawabannya? - Read
N tersenyum
simpul membaca pesan singkat itu dan segera membalasnya.
From :
Achahakyeon
Pintar sekali! Jjang!!
- Read
Besok persiapkan
dirimu untuk membolos latihan seharian J - Read
***
“Aku menyukaimu!
Sepertinnya aku mulai menjadi fanboy Ahn Solbin.” N tertawa.
“Oke, sekarang
Ahn Solbin yang menjadi fangirl N mendapat fanboy seorang Cha
Hakyeon.” kini giliran Solbin yang tertawa.
“Geundae...
kenapa oppa menyukaiku? Oppa pasti hanya sedang melawak.”
“Ani...
aku menyukaimu karena... entah, aku tak punya alasan untuk menyukaimu. Aa...
karena kau innocent, memiliki attitude yang baik, dan bisa
menari dengan cantik. Kau ingat aku pernah mengatakannya di radio kan?
Anggap saja kau yeoja
yang seperti itu.” N mengingat tipe idealnya yang pernah ia sebutkan di acara
radio.
Solbin tersipu
mendengar penuturan, official statement dari seorang Cha Hakyeon.
“Geundae
apa hubunganmu dengan namja yang menemanimu di acara radio itu? Apa dia
pacarmu? Kenapa kalian selalu berdebat di sepanjang acara?” N menoleh ke arah
Solbin, tiba-tiba teringat dengan kejadian di radio waktu itu.
“Emm... angggap
saja dia namja yang pernah mengibarkan bendera di hatiku dan terus
tergantung. Haha... sudahlah jangan bahas masalah itu.” Solbin enggan
membicarakan masalah itu.
“Oke, arraseo.
Jadi kesimpulannya maukah kau melengkapi love equationku?” N menatap Solbin,
meminta jawaban atas pertanyaan yang akhirnya bisa ia ucapkan juga.
Saat itu juga
Solbin memberikan sebuah amplop kecil berisi kertas yang bertuliskan deretan
angka 128√e980. N mengerutkan dahi membaca deretan angka pada kertas yang
Solbin berikan. Yeoja itu segera mencoret bagian atas angka yang telah
ia tulis menggunakan spidol, hingga kini hanya tersisa tulisan Iloveyou. N
tersenyum simpul dan mengacak rambut Solbin gemas.
“Solbin-ah... saranghae.”
N mengatakannya lantang di depan Solbin membuat simpul hati dengan kedua
tangannya di atas kepala.
Sementara Solbin
membalas dengan malu, ia menutupi wajahnya dengan kedua tangannya seraya
mengatakan “Nado... saranghae oppa!”.
“Ya!!
Jangan menutupi wajahmu, aku tak dengar apa yang kau katakan.” N memprotes.
“Na.do
Sa.rang.hae O.ppa!” Solbin membisikkan kalimat itu tepat di depan telinga
N.
“Chu~” N
mengecup bibir Solbin begitu Solbin menyelesaikan kalimatnya.
“Ya!!! Kau
curang! Oppa.....” Solbin mengejar Hakyeon ingin memberi pelajaran.
***
From : Achahakyeon
Tungu kejutanku
di comeback stage! - Read
“Apa lagi yang
akan dia lakukan kali ini, huh?” Solbin menaruh rasa curiga membaca pesan
singkat namjachingunya.
Keenam yeoja
dengan pakaian dan sepatu senada sedang mempersiapkan diri di backstage
untuk menyempurnakan makeup sebelum mereka menampilkan single
kedua mereka yang berjudul What About You. Di saat itu seorang namja
berkulit hitam masuk ke ruang make up mereka. Namja itu
menggunakan kostum sepatu hitam, celana hitam, baju hitam beserta jubahnya dan
topi pesulap berwarna senada.
“Wah wah siapa
yang datang?” Haein menggoda Solbin yang sudah mempunyai perasaan tidak enak
mendapati N telah menggunakan kostum yang seharusnya digunakan seorang dancer.
“Kalian tak perlu
membayarku, aku melakukannya sebagai layanan fanservice. Hari ini aku
yang akan menjadi dancer kalian yeyyyy.” N menjelaskan maksud
kedatangannya dan masih sempat melakukan wink.
“Mwoya???”
Solbin menggerutu mendapati tingkah namjachingunya.
Sesaat lagi
Laboum tampil untuk membawakan lagu What About You kali pertama di atas stage.
Seluruh member telah siap dengan posisi mereka masing-masing, juga N yang telah
berdiri di samping Solbin dengan kostum serba hitam dan topeng yang menutupi
setengah dari wajahnya.
Nada intro
telah diputar, saat itu pula Cha Hakyeon membopong dan menyeret Solbin menuju
tengah stage sesuai koreografi. Kemudian membentuk posisi Solbin seperti
boneka barbie. Solbin sedikit menahan tawa, begitu pula kelima member lain yang
tak bisa menahan senyum mereka melihat tingkah dua sejoli itu. Comeback
stage mereka kali ini diwarnai dengan senyuman seluruh member atas kejutan
yang diberikan N.