Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Rabu, 05 Agustus 2015

[Triology] WIWYG Epilogue

Diposting oleh Unknown di 12.02



Tittle
WIWYG Epilogue - Nightmare
Author  HalfAngel
Main Cast Lalisa Manoban as Lalice

Goo Junhoe (Junhoe) as Goo Junhoe (Junhoe)

Kim Donghyuk (Donghyuk) as  Kim Donghyuk (Donghyuk)
Other Cast iKon member and Pink Punk member
Special Cameo Yang Hyunsuk CEO

Chonnasorn Sajakul (Sorn) as Sorn
Genre
Friendship, Rommance, Hurt (maybe)
Length Triology + Epilog
Rating T
Summary
“Donghyuk-ssi, apa kau pikir aku baik-baik saja?”




Siang itu Jisoo mengajak Lisa belajar bersama, mereka belajar di rumah Lisa. Tetapi entah darimana itu tiba-tiba Donghyuk juga datang. Mereka bertiga belajar dalam diam.

Lisa-ya aku ingin membeli minuman di depan. Kutinggal dulu ya.” Jisoo meninggalkan Lisa dan Donghyuk dalam ruangan itu.


Diam dalam beberapa menit

Nampaknya kau akan terus menyembunyikannya sampai akhir Donghyuk mulai membuka mulutnya.

Kurasa kau bisa menahan semuanya Donghyuk masih melanjutkan kalimatnya tidak mendengar penolakan apapun dari Lisa.

Lisa masih tetap terdiam, terdiam dalam tangis lebih tepatnya.

Aku penasaran sampai kapan kau akan terus menutup mulut tentang apa yang pernah kulakukan padamu.”

Tutup mulutmu! Apa saat ini kau masih terus bisa melihat aku bisa melakukannya sampai akhir huh?” Lalis mulai membuka mulutnya, menjawab seluruh pertanyaan yang ada di kepala Donghyuk dengan kata-kata dan sorot mata tajamnya.

Jisoo membuka pintu dan menemukan Lisa tengah membanting buku yang tadi mereka berdua kerjakan, juga ponselnya yang ada tepat diatas ponsel itu ikut terbanting. Sementara Jisoo masih bingung dengan apa yang tengah terjadi, Lisa berlari keluar ruangan dengan tangan yang menutupi air matanya. Lisa berlari tanpa arah dan tujuan bahkan saat ia melihat ayahnya, ia terus berlari tak peduli apa yang ada dihadapannya.
Lisa berhenti tepat di sebuah gubug tak berpenghuni. Ia duduk di tepian gubug, meringkuk diasana dalam tangisannya yang semakin dalam. Betapa berat beban yang ia tanggung, yang bahkan untuk sekedar menceritakan kisahnya pada sahabat terdekatnya pun ia tak bisa.

Angwaenchaneundae...” ucap Lisa disela tangisnya.

Jisoo yang meminta penjelasan pada Donghyuk pun tak bisa mendapatkan seberkas informasi apapun. Donghyuk pergi begitu saja, entah itu dengan membawa perasaan bersalah maupun perasaan acuh yang menyelimutinya.

Apa-apaan ini?” Jisoo pun pulang dengan membawa tanda tanya besar di kepalanya.

Lisa POV

Ya, aku ini memang wanita bodoh yang masih mengharapkan baju dead stock yang telah dibeli orang.

Aku tau ini salah, tapi aku pun tak bisa melakukan apapun untuk menyingkirkan perasaan ini.”

Kau tau berapa kali aku mencoba melupakan Junhoe dengan membuat Bambam menjadi korban pelarian. Tapi
semua cara itu tak berhasil untuk membuatku melupakan Junhoe. Disaat aku tengah menjadi mayat hidup kau datang dengan membawa secercah harapan untukku bisa menghapus nama Junhoe dalam hatiku. Tapi kenapa harapan itu tak pernah bisa menjadi nyata?”

“Aku memang menyesal telah melupakanmu Junhoe-ssi, tapi aku akan lebih menyesal jika aku tak pernah bisa melupakanmu disepanjang sisa umurku. Tapi kenapa orang yang membuatku bisa melupakanmu hanya menjadikanku sebagai sisir yang ia gunakan di saat rambutnya berantakan dan membuangku ketika rambutnya telah rapi. Kenapa???”

Tuhan... dosa apa yang telah kulakukan di masa lalu?”

Apakah aku ini terlalu buruk untuk dimiliki dan masih begitu baik untuk dibuang begitu saja?”

“Tuhan, sampai kapan aku akan terus begini? Bukankah kini saatnya aku harus menggunakan penghapusku?”

Suara bising yang memekakkan telinga tiba-tiba terdengar, sepertinya aku tak asing dengan suara ini. Aku membuka mataku, merasakan suasana yang begitu berbeda dari keadaan terakhir sebelum aku menutup mata tadi. Kini aku menengok ke samping, terlihat ponselku berdering dengan keras.

“Ya! Sampai kapan kau akan membiarkan alarm itu terus berbunyi huh?” teriak suara yang terdengar dari arah bawah.

Aku tersadar dan langsung terduduk, meraih ponsel yang masih berbunyi itu dan mematikannya.

“Hah... hah...” aku masih berusaha mengkontrol nafasku yang masih belum beraturan.

“Aku hanya bermimpi...”

“Tapi... kenapa mimpi itu terasa begitu nyata?”

“Donghyuk-ssi, apa kau pikir aku baik-baik saja?”
 

ACE's B-Golds JackVIP Copyright © 2011 Designed by Dita Blogger Template Sponsored by web hosting