Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Jumat, 02 Januari 2015

[FF] 짝사랑 (Jjaksarang)

Diposting oleh Unknown di 11.59

Oke, author lagi nggak mau curhat. Ya walaupun ini ff judulnya adalah inti dari curhatan author sih haha. Author bawain ff titipan dari author Heel Gogi, dari judulnya aja pasti udah bisa nebak kan ff ini akhirnya bakal kaya gimana. FF ini mengisahkan seorang Lee Hi yang merasakan getaran di hatinya saat pertama bertemu dengan Song Yunhyeong, mau tau kisah selengkapnya? Baca dan isi komentarnya ya^^ baru ntar Half Angel terbitin part 2 nya. Oke? Happy reading :))


Tittle
짝사랑 (Jjaksarang)
Author 
Heel Gogi
Main Cast
Lee Hi as Lee Hi (Hayi)
Song Yunhyeong as Song Yunhyeong
Other Cast
Team B (iKON) member, Winner member and Pink Punk member
Genre
Friendship, Love, Hurt (maybe)
Length
Twoshoot
Rating
T
Summary
“Terkadang cinta pertama akan mengajarimu kebenaran tentang sebuah pepatah. Cinta tak harus memiliki.”

First Love at First Sight


Hayi POV



Hari ini adalah hari pertamaku sebagai siswi tingkat dua. Cukup special karena aku baru saja pindah dari New York. Hari ini aku berpenampilan seperti biasa. Hanya mengucir rambutku dengan jepitan rambut berwarna hitam. Aku terpaksa harus berangkat naik bus. Karena hari ini appa dan eomma berangkat pagi-pagi sekali untuk bekerja. Sedangkan oppaku masih berada di New York untuk menyelesaikan administrasi kuliahnya.


Duapuluh menit perjalanan di bus hanya kunikmati untuk mendengarkan musik dengan iPod kesayanganku. Kini aku telah memasuki gerbang sekolah. Suasana masih terasa sepi karena aku berangkat cukup pagi. Aku menyusuri lingkungan sekolah yang masih terasa sangat asing bagiku. Aku sengaja berangkat pagi agar lebih leluasa mencari ruang kelasku yang baru.

Setelah menemukan ruang kelas, aku duduk di kursi panjang depan kelas. Sepuluh menit berlalu kuputuskan untuk mencari ruang wali kelasku. Aku berjalan sambil melihat-lihat sekitar. Tak sengaja aku menabrak seseorang.

"Jweisonghamnida." Kataku sambil membungkuk.

"Hayi nunna?" Tanyanya tiba-tiba.

Kutatap wajahnya dan tidak salah lagi itu pasti namja yang menjadi adik kelasku di New York dulu.
"Jun Hwae ya." Sapaku.

"Kapan kau kesini? Bagaimana kabar Jinwoo hyung? Bagaimana kau bisa sekolah disini?” Cecarnya bertubi-tubi.

“YA kau tidak bisa tanya satu-satu? Kau masih saja cerewet seperti dulu.” Ujarku.

“Aku kesini seminggu yang lalu. Jinwoo oppa masih di New York. Aku sekolah disini karena appa dipindah tugaskan di sini.” Lanjutku menjawab pertanyaannya yang bertubi-tubi tadi.

“Ngomong-ngomong Nuna mau kemana?” Tanyanya lagi.

“Aku mau mencari ruang wali kelasku. Apa kau tahu di mana ruang guru?” Jawabku.

“Di depan sana nunna.” Katanya sambil menunjuk ke arah ruang guru.

Gomawo. Aku pergi dulu.” Kataku sambil melambai-lambaikan tanganku.

Ne cheonma nunna. Semoga harimu menyenangkan.” Katanya sedikit berteriak karena aku mulai menjauh.

Aku segera menuju ruang yang ditunjuk Jun Hwae tadi. Aku bertemu dengan wali kelasku. Ini kali kedua aku bertemu dengannya. Penampilannya sangat berbeda aku hampir tak mengenalinya. Dia berdandan sangat SWAG hari ini.

Kebetulan dia mengajar jam pertama kelasku. Jadi aku ke kelas bersama beliau. Setelah Kwon songsaengnim mempersilahkan aku masuk, aku memperkenalkan diri seperti biasa. Lalu aku mengambil meja kosong paling belakang karena hanya meja itu yang tersisa. Sayangnya aku semeja dengan namja yang bermuka jutek. Kulihat sebelah mejaku ada seorang yeoja yang juga bermuka jutek.

Ige mwoya? Apa orang-orang di sekolah ini bermuka jutek?” Gumamku dalam hati.

Pelajaran kini berlangsung. Kwon songsaengnim menjelaskan pelajaran dengan gurauan-gurauannya. Kulihat namja yang sebangku denganku sedang asyik melukis perjalanan kapal Flying Dutchman yang tak tahu kapan akan sampai tujuan di buku tulisnya yang terlihat masih bersih.

“Apa lagi ini?” Decakku dalam hati.

Tiba-tiba melayang penghapus papan tulis dari arah depan. Ternyata penghapus itu dilempar oleh Kwon songsaengnim. Kini penghapus itu tepat mengenai kepala namja di sebelahku.

“Astaga anak muda jaman sekarang suka sekali menghambur-hamburkan uang milik orang tuanya ya.” Ucap Kwon songsaengnim dengan nada bicaranya yang khas.

Namja itu pun mengaduh. Suaranya yang lirih, membuatku hampir tak terdengar rintihannya.
“Hanbinnie cepat cuci mukamu.” Perintah Kwon songsaengnim.

Namja yang ternyata bernama Han Bin itu kemudian keluar untuk mencuci mukanya.
Waktu istirahat pun tiba. Yeoja yang duduk di depanku tiba-tiba berbalik menghadap mejaku.

Annyeong Hayi ya. Oh ya kau belum tahu namaku. Kim Jisoo imnida.” Kata yeoja itu memperkenalkan diri.

Annyeong Jisoo ya. Bangapta.” Balasku

“Jennie ya ayo kita ke kantin.” Kata Jisoo pada yeoja bermuka jutek yang duduk di sebelah mejaku.

“Hayi mau ikut?” Ujar Jisoo menawariku.

“Emm...” Belum sempat aku mengatakan sesuatu Jisoo sudah menarik tanganku.

“Ayolah.” Ucap yeoja iyu sambil menarik tanganku.

Tarikan tangan Jisoo berhasil memaksaku untuk mengikutinya Akhirnya kami bertiga memesan makanan. Setelah mengunggu beberapa menit, makanan yang kami pesan datang juga. Kami segera menghabiskan makanan itu. Setelah habis kami membayar makanan yang tadi kami pesan dan juga membeli sedikit snack untuk dimakan di kelas. Sesampainya di kelas kulihat namja yang bernama Han Bin tadi sedang bicara dengan temannya.

“A Bobby oppa.” Sapa Jisoo

“Oh Jisoo Jennie dan...” Kata namja yang bernama Bobby kemudian berpikir sejenak .

“Lee Hayi oppa. Dia siswa baru pindahan dari New York.” Jawab Jisoo seakan bisa menebak yang dipikirkan Bobby.

“Lee Hayi imnida. Bangapsumnida.” Kataku mempekenalkan diri.

Bangapsumnida” Kata Bobby.

“Oh iya sebentar lagi bel berbunyi. Jadi aku harus segera ke kelas. Bye bye.” Kata Bobby oppa kemudian meninggalkan kami.

Beberapa menit kemudian bel tanda masuk kelas pun berbunyi. Kami segera duduk di tempat duduk masing-masing. Aku menikmati pelajaran sebelum akhirnya waktu pulang sekolah tiba. Aku pulang naik bus.

--()()--

Ini hari keduaku sekolah. Aku berangkat diantar appa dan eomma yang juga akan bekerja. Sepertinya hari ini aku kepagian berangkat lagi. Suasana masih sangat sepi. Barangkali aku murid pertama yang berangkat. Aku berjalan menuju kelas. Kemudian kuletakkan tas ransel yang ku bawa di meja yang sama dengan tempat dudukku kemarin. Lima menit kemudian datanglah Jisoo.

Annyeong Hayi ya. Sudah berangkat ya.” Sapa Jisoo

Annyeong Jisoo ya.” Balasku.

“Hari ini kau duduk bersamaku saja ya.” Kata Jisoo sambil mengambil tasku.

“Tapi teman sebangkumu Bagaimana?” Tanyaku.

Gwenchana Donghyuk pasti mau disuruh pindah ke belakang bersama Hanbin.” Jawab Jisoo 
Lagi-lagi aku hanya bisa menurut pada perkataan Jisoo. Karena Jisoo sibuk dengan ponselnya, sekarang yang ku lakukan hanya duduk dan melihat orang yang memasuki kelas sebelah melalui jendela. Sepertinya kelas sebelah milik kakak kelas.

Tak sadar kini aku mulai memperhatikan seseorang di balik jendela. Orang itu sedang berdiri di depan kelas. Namja itu berkulit putih. Dia memakai tas berwarna hitam. Tingginya sedang dan dia memakai jaket berwarna hitam. Entah mengapa ada perasaan yang berbeda saat aku melihatnya. Aku ingin tahu siapa namanya.
Author POV
Berhari-hari yang Hayi lakukan sebelum kelas dimulai, jam istirahat dan jam pulang sekolah hanya memandang kelas sebelah melalui jendela. Setiap melihat namja yang membuat hatinya bertanya-tanya dia hanya tersenyum.

Hari ini minggu kedua Hayi bersekolah di Sunhwa Art High School. Waktu istirahat kali ini ia gunakan untuk duduk di bangku panjang depan kelasnya bersama Jisoo dan Jennie, dua orang yang kini menjadi sahabatnya. Mereka makan sambil membicarakan obrolan khas wanita. Jennie tak terlalu banyak bicara. Dia hanya sedikit bicara dan fokus memakan snacknya. Ketika sedang asyik ngobrol, tiba-tiba datanglah namja yang membuat hati seorang Lee Hayi bertanya-tanyanya. Namja itu sedang bersama temannya. Namja itu dan temannya melintas di depan Hayi dan kedua sahabatnya. Tak sengaja Hayi mendengar pembicaraan namja itu dengan temannya.

“Yunhyeong ah nanti kau datang latihan kan?”

Molla. Sepertinya iya.”

“YA. Kau harus datang.”

“Akan kuusahakan hyung.”

Sambil menahan senyum yang mungkin akan terkembang dari bibir manisnya, Hayi harus masuk ke kelas karena bel selesai istirahat telah berbunyi. Pelajaran berlangsung tapi Hayi tak bisa berkonsentrasi pada pelajaran. Hatinya terlalu gembira saat mengetahui nama namja yang seminggu ini membuat hatinya bertanya-tanya. Pikirannya hanya tertuju pada namja yang kini telah ia ketahui namanya. Meskipun hanya nama bukan alamat atau nomor telpon seorang namja hatinya sangat gembira.

Kini lamunannya harus terhenti saat Jisoo mengajaknya bicara.

“Hayi ya nanti siang main ke rumahku yuk.” Ajak Jisoo

“Tapi...” Kata Hayi

“Tenang aja kau hanya perluh meminta ijin dari orang tuamu. Ayolah akan kuantar pulang nanti.” Kata Jisoo sedikit memaksa.

Seperti biasa yeoja itu selalu berhasil memaksa Hayi melakukan ini dan itu. Akhirnya sepulang sekolah Hayi pergi ke tempat Jisoo. Jennie yeoja bermuka jutek itu juga main ke tempat Jisoo. Mereka pergi ke rumah Jisoo dengan mobil yang menjemput Jisoo. Sampai disana mereka langsung menuju ke kamar Jisoo.

“Kalian tunggu disini ya aku mau ambil makanan dulu. Mau minum apa?”  Tanya Jisoo.

“Aku orange juice seperti biasa oke.” Jawab Jennie

“Aku samaan aja.” Balas Hayi.

Jisoo pun segera turun untuk mengambil beberapa snack dan minuman yang mereka pesan. Tujuh menit kemudian datanglah Jisoo dengan tangannya yang penuh.

“Ya kenapa snack kesukaanku gak ada?” Kata Jennie mengerucutkan bibirnya.

“Kan sudah kau habiskan kemarin Jennie ya.” Balas Jisoo

“Harusnya kau beli lagi.” Protes Jennie ngotot.

“Aku kan belum sempat keluar rumah.” Sambung Jisoo.

“Tapi kan rumahmu ini deket sama minimarket.” Gerutu Jennie tak mau kalah.

“Ya kalian berdua. Itu kan cuma snack. Kalian meributkan snack kaya lagi ngeributin namja aja.” Geram Hayi geleng-geleng kepala melihat dua sahabatnya itu.

Arraseo. Aha aku punya film baru ayo kita tonton.” Kata Jennie bersemangat.

Shiro seleranya Jennie itu jelek mending nonton Miracle in Cell No.7 saja oke.” Rayu Jisoo kedip-kedip mata.

“Aku gak suka yang mellow mellow ikuti saranku. Oke.” Kata Jennie sambil mengeluarkan CD dari dalam tasnya. .

“Apa film yang kau bawa?” Tanya Jisoo.

“Jangan-jangan...” Lanjut Jisoo mencurigai Jennie.

“Tara Killer Toon aku jamin pasti bagus.” kata Jennie mengacungkan jempolnya.

“Hayi ya nanton ini aja ya.” Bujuk Jennie sambil mengedipkan matanya.

“Kalian ini. Ckckck.” Decak Hayi geleng-geleng kepala melihat dua sahabatnya yang selalu meributkan hal-hal kecil.

“Baiklah supaya adil kita tentukan dengan kai bai boh. Arrachi? ” Lanjut Hayi.

Dengan muka yang sedikit ditekuk Jennie dan Jisoo melakukan Kai Bai Boh. Mereka harus mengulang sampai sembilan kali baru mendapatkan siapa pemenangnya. Akhirnya mereka harus nonton film ber-genre horor karena kemenangan Jennie. Sang pemenang terlihat sangat puas bisa membuat dua sahabatnya menonton film horor. Sedangkan selama film diputar Jisoo dan Hayi melihat dengan mengintip dibalik bantal karena merinding. Berkebalikan dengan Jennie yang sangat antusias dengan film itu. Bahkan matanya hampir tidak kedip sedikitpun.

“Hiuuhhh akhirnya selesai juga ini film.” celetuk Jisoo setelah film itu berakhir.

“Sekarang kita nonton Secretly, Greatly aja yuk kan ada Kim Soo Hyun oppa yang ganteng. Terus ada Lee Hyun Woo oppa yang ganteng nan kiyowo.” Ajak Hayi bersemangat.

Shiro pasti mellow mellow.” Sela Jennie yang memang tidak menyukai film ber-genre mellow, yang otomatis banyak mengeluarkan air mata.

Anni. Ini film action Jennie.” Sahut Hayi.

“Uohh. Jinjjayo?” Kata Jennie penasaran.

Arraseo. Kita tonton film ini.” Tambahnya dengan senyum yang terkembang di bibirnya.

Akhirnya sore itu mereka habiskan untuk menonton film. Mereka terlihat sangat antusias dengan film yang berjudul Secretly, Greatly itu. Terutama Hayi yang melihat idol favoritnya di film itu. Jennie juga terlihat antusias. Apalagi dia memang penyuka film bergenre action, horor dan film extrem lainnya. Setelah film itu selesai terlihat Jisoo Dan Hayi yang meneteskan air mata. Jennie juga meneteskan air mata. Rupanya mereka terharu akan ending dari film itu.

“Jennie tumben amat nangis?” Tanya Jisoo.

“Katanya action. Ya aku nurut aja gitu nonton. Awalnya sih biasa. Tengahnya waw daebak banget. Ternyata ending-nya...” Jawab Jennie panjang lebar.

“Iya udah-udah. Ehh ngomong-ngomong weekend besok Hayi nonton ya Festival Music. Sekolah kita ikut andil loh. Itu group-nya si Hanbin.” Kata Jisoo.

“Iya Hayi harus ikut. Mau dong lihat sekolah kita tampil dan menangin acara itu. Ya ya ya.” Bujuk Jennie.

“Baiklah. Lagi pula weekend besok aku tidak ada acara.” Balas Hayi.

“Nah gitu dong.” Sahut Jennie.

“Eh Jennie ternyata kamu gak sejutek yang aku pikirin.” Celetuk Hayi.

“HA aku jutek? Kapan?” Tanya Jennie.

“Kesan pertama aku lihat kamu itu jutek. Terus pas lihat Hanbin juga mukanya jutek.” Jelas Hayi polos.

“Tuh kan kamu itu jodoh sama Hanbin sama-sama jutek.” Goda Jisoo.

“Enggak itu gak bakal terjadi. Pokoknya enggak. Gak boleh gak boleh gak boleh.” teriak Jennie.

“Kalian jangan gitu dong. Ntar aku marah loh.” Tambahnya.

 “Iya deh iya. Jangan marah dong.” Balas Jisoo.

Karena waktu sudah menunjukkan pukul lima sore Hayi dan Jennie pulang. Sesuai janji, Jisoo mengantar Hayi pulang ke rumahnya. Sedangkan Jennie memilih pulang naik bus.


Hayi POV
Aku berkumpul di ruang keluarga bersama appa dan eomma. Di sini kami menonton televisi. Sedangkan oppa-ku memilih tiduran di kamarnya.

“Hayi ya oppa-mu belum makan. Tolong antarkan makan malam ke kamar oppa-mu.” Kata eomma.

“Ne eomma.” Jawabku singkat kemudian pergi untuk mengantarkan makanan ke kamar Jinwoo oppa.

Tok tok tok
“Ye. Masuk.” balas Jinwoo oppa.

Oppa ini makan makannya. Jangan lupa dimakan.” Kataku sambil meletakkan baki berisi makanan untuk Jinwoo oppa.

“Arraseo.” Jawab Jinwoo oppa. “Hayi ya weekend besok dateng ya ke Festival Music nonton oppa sama temen oppa.” kata Jinwoo oppa kemudian.

“Kebetulan aku memang diajak temanku nonton Festival Music.” Jawabku. “Group oppa ikut juga ya” Tanyaku kemudian.

“Ne. Makannya harus dateng oke.” Bujuk oppa.

“Arraseo. Tapi oppa kapan latihannya sih?” Tanyaku penasaran.

“Saat tiba disini temanku langsung menghubungiku. Jadi aku hanya latihan efektif selama sepuluh hari.” Jawabnya.

Jinjjayo? Semoga berhasil deh. Aku mau tidur dulu oppa. Dahh.” Kataku kemudian keluar dari kamar oppa.

*#*#*#*#*#*#

Tak terasa hari ini pun datang. Aku tak sabar melihat penampilan oppa-ku diatas panggung. Aku dan dua sahabatku sudah sepakat berkumpul di rumahku. Setelah berkumpul kami pergi bersama. Kami pergi dengan taksi.

Sampai disana kami langsung menuju backstage. Aku pergi ke ruang make up oppa-ku. Sedangkan Jennie dan Jisoo pergi ke ruang make up Hanbin. Di ruang make up aku bertemu dengan teman teman oppaku. Wajah mereka cukup familiar. Jadi aku tak perlu berkenalan dengan mereka. Ketika sedang asyik berbincang dengan teman-teman oppa ponselku berbunyi. Kulihat ada message dari Jisoo yang menanyakan keberadaanku. Segera ku jawab jika aku sedang di ruang make up Winner, group oppa-ku.

Aku keluar agar mereka tidak kebingungan mencariku. Setelah mereka datang ku ajak mereka memasuki ruang make up. Tak lupa kukenalkan oppa-ku dan temannya pada dua sahabatku itu. Karena Jisoo ingin memperbaiki dandanannya dia mengajakku ke toilet. Setelah Jisoo selesai memperbaiki dandanannya kami kembali ke ruang make up Winner. Di perjalanan kami bertemu dengan Jun Hwae. Aku dan Jun Hwe pun berbincang sepanjang perjalanan.

“Jun Hwae ya.” Sapaku.

“Hayi nunna.” Balasnya. “Nunna nonton?” Tanyanya kemudian.

“Jelas aku nonton lah. Aku aja ada di sini.” Balasku.

“Hhaha iya ya. Nunna pasti mau nonton aku ya?” Tanya Jun Hwae lagi.

“Ya. Aku nonton oppa-ku.” Jawabku.

Jinjjayo? Jinwoo hyung ikut?” Tanyanya penasaran.
Ne. Awalnya aku gak percaya. Gaimana bisa dia mengikuti lomba sedangkan dia baru sampai dua minggu sebelum tampil. Yah, tunggu aja nanti gaimana penampilannya,” Jelasku.

Keurae. Aku duluan nunna ruanganku ada di depan. Annyeong.” Kata Jun Hwae.

Ye.” Balasku singkat.

“Jangan sampe kita bikin Jennie kelamaan nunggu.” Kata Jisoo.

Arraseo.  Balasku.

Kami pun mempercepat langkah kami agar tidak membuat Jennie menunggu terlalu lama. Setelah sampai kami duduk sebentar di dalam ruang make up. Kami tidak bisa duduk lebih lama lagi karena acara segera dimulai. Kami bergegas ke tempat penonton. Kami sedikit berlari karena acara hampir dimulai. Akhirnya kami sampai di seat VIP. Kami bisa duduk di seat VIP karena tiket yang diberikan oppa-ku secara gratis.
Acara dibuka dengan dance tradisional. Setelah itu pengisi acara mulai memeriahkan acara. Kami sangat menikmati acara ini. Aku tak sabar melihat penampilan oppa-ku nanti. Banyak sekali pengisi acara ini. Kami sangat menikmati singing contest. Pesertanya sangat berbakat menurutku.

Akhirnya yang aku tunggu-tunggu memasuki stage. Winner, group oppa-ku berdiri di atas panggung. Mereka menyanyikan ‘Heart Attack’ yang dilanjutkan dengan ‘Go Up’.

Repper-nya keren.” Celetuk Jennie.

“Oh Mino oppa.” Sahutku.

“Itu yang main vocal suaranya keren.” Timpal Jisoo.

“Kalo yang itu Taehyun oppa.” Sambungku.

”Itu yang ganteng siapa? Aku gak hafal nama membernya.” Tanya Jisoo.

“Yang mana? Yang nge-dance?” Tanyaku memastikan.

“Bukan yang badannya kecil.” Jawab Jisoo.

“Itu oppa-ku. Jinwoo oppa.” Balasku.

Setelah Winner menyelesakan aksi panggungnya, kini tampil group selanjutnya. Nama group itu ‘WIN B’. Pertama yang kulihat adalah Hanbin. Lalu aku terkejut saat melihat  Jun Hwae. Ternyata dia satu group dengan Hanbin. Kini semua member sudah berdiri di atas panggung. Kuperhatikan wajah semua member. Aku terkejut begitu melihat seluruh member ‘WIN B’. Jantungku kini berdetak kencang. Rasanya seperti genderang mau pecah. Aku melihatnya. Dia yang membuatku bisa tersenyum walaupun hanya memandang wajahnya. Dia yang membuatku selalu memperhatikan jendela di raung kelasku. Walaupun kupandang dia hanya dari kejauhan.

Aku tak tahu bagaimana menggambarkan perasaan ini. Senang dan deg-degan itulah yang kurasakan. Mungkin aku memang menyukainya. Seketika aku pun merasa jika 'WIN B' menggebrak panggung terlalu cepat. Tak seperti saat group dan singer lain perform.
Apakah ini yang namanya cinta? gumamku dalam hati.

--- To be continued
 

ACE's B-Golds JackVIP Copyright © 2011 Designed by Dita Blogger Template Sponsored by web hosting