Drop Down MenusCSS Drop Down MenuPure CSS Dropdown Menu

Minggu, 14 Oktober 2012

Konfigurasi Samba Server

Diposting oleh Unknown di 21.11

A.      Samba Server


Samba merupakan aplikasi Unix yang memanfaatkan protocol SMB (Server Message Block).
Sebagian sistem operasi memanfaatkan SMB dalam komunikasi client-server-nya termasuk Windows.
Fungsi samba antara lain digunakan untuk:
1.       Menghubungkan setiap mesin unix dan linux dengan mesin dos atau windows.
2.       Menempatkan mesin unix dan linux sebagai primary domain controller sebagaimana yang dilakukan Windows NT/2000 server.
3.       Berbagi (share) file dan printer pada semua komputer yang terhubung ke jaringan.
4.       Membnatu pengguna browsing di network neighbourhood.
5.       Memberikan otentifikasi kepada setiap client yang login ke dalam suatu domain pada suatu jaringan.
Samba dibuat dan disusun pertama kali oleh Andrew Tridgell. Pada bulan desember 1992 ia
menerima program eXecirsion dari Digital. Sayangnya program tersebut hanya bekerja sama dengan “pathworks” ke mesin VMS atau Ultrix, yang memaksanya untuk mempelajari bagaimana file dikomunikasikan. Setelah sekian lama mencoba, akhirnya Andrew berhasil memasukkan salah satu direktori pada mesin digital ke dalam “pathworks” DOS di rumanya. Setahun kemudian Andrew telah memasuki komunitas Linux dan pada Desember 1993 ia mengeluarkan “NetBIOS for Unix”. Dengan menggunakan mailing list, program ini dikembangkan bersama-sama hingga menjadi Samba Team sebagaimana sekarang. Saat ini samba dikembangkan sebagian dari Open Source Software dan didistribusikan dibawah lisensi GNU. Proyek pengembangannya masih tetap berjalan hingga sekarang dikoordinasikan oleh Andrew Trigdell dari rumahnya di Canberra dengan tim tersebar di seluruh dunia. Informasi lengkap tentang kisah samba lainnya bisa diperoleh di www.samba.org.
Aplikasi samba dijalankan sebagai deamon, dua aplikasi utamanya adalah:
1.       Smbd
Daemon yang memberikan layanan berbagi file dan printer dalam sebuah jaringan yang
menggunakan protocol SMB. Smbd juga memberikan otentifikasi dan otoritasi bagi client-nya.
2.       Nmbd
Daemon yang memanfaatkan Windows Internet Name Sevice (WINS), dan membantu client untuk browsing di network neighbourhood.
Selain daemon utama di atas, aplikasi samba juga mempunyai beberapa program pendukung yaitu:
1.       smbclient, client dengan tampilan mirip FTP untuk mengakses smb resource share.
2.       Smbtar, program yang mem-back up data yang di-share. Mirip tar di linux.
3.       Nmblookup, program yang membantuk mencari nama (names lookup) dengan memanfaatkan NetBIOS over TCP/IP. Nmblookup dapat digunakan me-resolve dari nama komputer ke nomor IP dan sebaliknya.
4.       Smbpasswd, program yang memungkinkan administrator mengatur password yang terenkripsi yang digunakan oleh samba server.
5.       Smbstatus, program yang memonitor status terakhir dari share resource yang diberikan oleh server samba.
6.       Testparm, program kecil untuk melakukan proses debug (memeriksa parameter) terhadap file konfigurasi samba (pada file smb.conf).
7.       SWAT (Samba Web Administrator Tool), program bantuan yang memberikan interface model web untuk mengadministrasi samba. SWAT mempermudah untuk mengedit file konfigurasi samba, mengatur resource share, melihat status samba terakhir dan dukungan file help yang sangat bermanfaat.

B.      SKENARIO

Skenario di bawah ini menggunakan setting bridge pada Network Adapter VirtualPC.


C.      LANGKAH KERJA

Untuk melakukan konfigurasi sesuai dengan skenario diatas, langkah kerjanya adalah sebagai berikut:

1.       Sebelum virtual PC Anda dihidupkan, aturlah network adapter virtualPC Anda menggunakan setting bridge yang diarahkan ke eth0.

2.       Langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengatur IP Address pada komputer server (Debian 6). Pada kesempatan ini saya menggunakan IP Address 192.168.15.3, , dengan syntax: ifconfig eth0 192.168.15.3 netmask 255.255.255.0

3.       Sedangkan pada komputer client (Windows 7) saya atur IP Address sebagai berikut: 192.168.15.4


4.       Langkah selanjutnya adalan installasi Samba Server, dengan syntax: #apt-get install samba samba-client swat


5.       Pada saat muncul tampilan seperti dibawah, isi workgroup  atau domain name sesuai dengan workgroup atau domain name komputer server anda (Debian 6). Kemudian klik OK.


6.       Lalu, setelah proses install selesai buat folder sharing dengan syntax: #mkdir sharing


7.       Ubah mode direktori sharing menjadi 777 dengan syntax: #chmod –R 777 sharing


8.       Kemudian buat user khusus yang digunakan untuk Samba, user yang saya buat adalah “Siswa” dengan syntax: #useradd siswa


9.       Berikan password untuk user khusus tersebut (Siswa) agar dapat mengakses folder Samba yang di share dengan syntax: smbpasswd –a siswa


10.   Untuk melihat user apa saja yang terdapat dalam system, baca file /etc/passwd dengan syntax: #cat /etc/passwd


11.   Tampilan isi file /etc/passwd


12.   Edit file konfigurasi Samba dengan syntax: #nano /etc/samba/smb.conf


13.   Edit file konfigurasi /etc/samba/smb.conf dengan menambahkan syntax seperti pada gambar pada bagian paling bawah.


14.   Apablia pengaturan konfigurasi Samba yang dilakukan sudah benar maka saat kita mengetikkan IP Address komputer Server (Debian 6) maka akan diminta login, login menggunakan akun “Siswa” yang telah dibuat tadi dan muncul tampilan seperti pada gambar.

  
15.   Apabila pada folder “hanya bisa dibaca” dibuka maka akan ada folder/direktory “subdir” seperti pada gambar.


16.   Apabila kita akan mengakses file dari komputer client, maka kita juga akan diminta login. Login dengan Username “Siswa“ beserta password.


17.   Setelah login berhasil, maka akan muncul folder “hanya bisa dibaca” seperti pada gambar.

 

ACE's B-Golds JackVIP Copyright © 2011 Designed by Dita Blogger Template Sponsored by web hosting