PINKON보보경심 려Parody (PINKON Scarlet Heart Parody) |
HalfAngel | BLACKPINK & iKON
Comedy | Ficlet Series | Teen,
PG-15
Jisoo tengah asyik memandangi Donghyuk
bersama istrinya yang diperankan oleh Jinhwan. Pandangannya kini terhalang oleh
kedatangan Putri Jennie. Lisa memberikan salam pada Jennie diikuti memaksa
membuat Jisoo melakukan hal yang sama.
“Tak apa, kudengar anak ini hilang ingatan.
Tapi sepertinya dia harus memulai pelajaran sopan santunnya dari awal.” Jennie mempraktekkan senyuman mulut bengkok seperti yang pemeran aslinya
lakukan.
“Tak seharusnya seorang gadis mengintip
pasangan yang sudah menikah. Algeunenya?” Jennie kembali menceramahi tingkah Jisoo.
“Mata dan mulut bengkok ini, orang ini memang
selalu merendahkan orang lain.” Jisoo menahan ucapannya dalam hati.
“Gurae, aku tau kau tak menyukaiku. Katakan
saja.” Jisoo tak bisa menahan amarahnya dan
mengutarakan dalam kata-kata.
“Mwo?”
“Ah ani hwangbu, Jisoo agassi tidak mengatakannya dari dalam
pikirannya.” Lisa mencoba membela Jisoo.
“Jadi kau pikir aku gila?” Jisoo memprotes perkataan Lisa.
“Anieyo agassi. Kalau begitu mari kita pamit saja pada hwangbu.” Lisa menyeret lengan Jisoo membawanya kabur sebelum ada pertarungan sengit
diantara mereka.
***
Hari tepat dimana hari kelahiran Pangeran
Junhoe. Seluruh pangeran merayakannya bersama dengan satu-satunya putri. Mereka
semua memberikan Junhoe hadiah entah itu barang yang mereka sukai atau yang
Junhoe sukai.
“Waaaa~ Woody.” Junhoe membuka kotak pertamanya dan menemukan sebuah action figure salah satu tokoh koboi dalam film Toy Story.
“Aku tau kau akan menyukainya Junhoe-ya.” Pangeran ke sembilan, Jinhwan mengedipkan sebelah matanya.
Juhoe membuka kotak kedua dan menemukan benda
berwarna pink disana “Waa~ lipbalm nivea bertanda tangan
Yunhyeong hyeong.”
“Semoga kau menyuakainya Junhoe-ya.” Yunhyeong membentuk v sign dengan ibu jari beserta jari telunjuknya
di bawah dagu.
Kini beralih ke kotak ketiga “Waaa~ skinny jeans.”
“Jika ukurannya tidak sesuai kau bisa
menukarkan di tokonya Junhoe-ya, aku masih menyimpan struk belanjanya.” Donghyuk mengomentari hadiahnya dengan tangan disilangkan di
dpan dada.
Kotak keempat berasal dari kakak tertuanya “Waaa~ pringles.”
Pangeran Hanbin memberikan kode agar Junhoe
mendekatkan telinganya “Nanti mintalah hadiah menarik dari Pangeran
Bobby. Minta dia membuka topengnya.” Hanbin selesai membisikkan perintahnya pada Junhoe.
“Ah.. nde hyeongnim.”
Masih tersisa dua kotak, kini kotak milih
putri yang ingin Junhoe buka “Waaa~ the green man. Aku bisa
menggunakannya untuk alas tidur. Gamsahamnida nooui.”
“Kau harus menggunakannya dengan bijak Junhoe-ya.” Jennie tersenyum memberikan tanggapannya.
Kotak terakhir milik Pangeran Chanwoo terbuka
membuat Junhoe hanya menghela napas “Hah.... hanya ada oreo. Memangnya siapa yang mau makan oreo di jaman ini.” Junhoe mamarahi saudara termudanya.
“Kupikir kau akan menyukainya hyeongnim.” Chanwoo tak merasa menyesal atas hadiah yang telah ia berikan.
Dari atas kursi di ruang latihan Rose telah
berdiri disana dengan menggendong boneka beruang berukuran besar. Kaki boneka
itu turun mengenai bahu Junhoe dan membuatnya berteriak.
“Aigo kamjakya!!”
“Wangjanim~ aku akan memberikan bulu beruang ini sebagai hadiah ulang tahunmu.” Chaeyoung turun dari kursi menurunkan boneka berukuran besar itu.
Chaeyoung mencoba menyerahkan boneka
berukuran besar itu, namun Junhoe menolak dan melemparnya “Ya!! Siapa kau kenapa tiba-tiba datang dengan
mainan anak abg?”
“Soon Deok? Park Soon Deok?” Yunhyeong mencoba mengklarifikasi wajah yang dikenalnya.
“Jeo Park Soon Deok imnida~ Jika pangeran tidak menginginkan hadiah itu, aku akan meminta appa
melamarmu untukku wangjanim.”
“Memangnya siapa appamu?” Junhoe bertanya dengan sombongnya.
“Hyungdon appaiyeyo kkkk~” Chaeyoung terlihat sedikit kesulitan membentuk v
sign dengan baju perangnya yang berat.
“Akan kuambil. Sudah sana pergi, jangan
merusak pestaku.” Junhoe memungut kembali boneka beruang yang
tadinya telah ia buang.
Kini tiba giliran Junhoe meminta kakak
terakhir yang belum memberikan hadiah padanya “Hyeongnim tinggal kau yang belum memberikanku hadiah.”
“Eo~ gurae, aku akan mengabulkan apa yang kau minta Junhoe-ya.” Bobby melempar senyum kelincinya.
“Kalau begitu, buka dulu topengmu~ buka dulu
topengmu~~ biar kulihat wajahmu~ biar kulihat warnamu~” Junhoe menyampaikan keinginan yang sebenarnya merupakan permintaan Hanbin.
Bobby menahan tawa, dengan terpaksa ia
membuka topi yang menghalangi sebagian wajahnya. Semua penghuni ruangan
terkejut melihat bekas luka buatan yang ada di area mata dan hidung Bobby.
Bekas luka yang dibuat dengan spidol hitam itu lantas membuat seluruh pangeran
dan putri terperangah. Mereka yang tak tahan melihatnya menutupi mulut mereka
yang masih menahan tawa dengan mulut yang
tertutup tangan.
***
Setting beralih pada atap gedung YG, terlihat Jennie bersama beberapa dayang yang
diperankan oleh para staff. Seorang pelayan dengan rambut dikucir dua
tengah diikat kedua tangannya. Pelayan lain yang diperankan oleh staff
memukuli punggung pelayan itu. Jennie menyilangkan tangan di depan dada
menyaksikan pelayan itu dipukuli dengan kayu hingga menyisakan luka di punggung
pelayan itu.
Jisoo melihat Lisa dipukuli, ia tak tinggal
diam menghadapinya “Ya! Hentikan! Apa yang kalian lakukan?”
“Agassi...”
“Pelayanmu ini berani sekali mencuri barang
milik pangeran, dia harus dihukum.” Jennie melirik Jisoo yang datang melihat
pelayannya disiksa.
“Ah geugae~ aku tidak bisa menjelaskannya, jadi biarkan aku yang menggantikan Lisa.”
“Gurae, ikat dia!” Jennie segera memberikan perintah pada para
dayangnya.
Dayang-dayang itu mengikat kedua tangan
Jisoo. Raut cemas menghampiri wajah Lisa, ia tak bisa menyiksakan majikannya
harus dipukuli dengan kayu seperti itu. Kini Jennie sendiri yang membawa
tongkat rotan itu dan memukulkannya pada punggung Jisoo. Para pangeran
menyaksikan aksi hukuman itu dan tak bisa berbuat apa-apa. Seketika sebuah
tangan mencegah Jennie kembali menghujam Jisoo dengan tongkat rotan.
“Naekkoya! Anak ini milikku jadi
biarkan aku yang menghukumnya.” Bobby muncul mencegah Jennie kembali
memukulkan tongkat itu pada Jisoo.
Aksi hukuman itu berakhir, Lisa membawa Jisoo
kembali ke kediaman pangeran ke delapan dengan tertatih. Sementara itu pangeran
ke tiga justru melempar senyum licik “Carhaesso Jennie-ya!”
+TBC+