그 입술을 뺏었어 (Irresistible Lips)
NCT’s Lee Taeyong and BlackPink’s Kim Jennie
Fantasy | Drabble Series | Teen,
PG-15
그 입술을 뺏었어 (Irresistible Lips) Part 1 | 154 words
"Eo~
sonbae!!" seorang yeoja tengah menyapa namja yang
dipanggilnya senior.
Script
web drama
berada dalam jangkauan mereka. Yeah mereka akan mengadu kemampuan acting
bersama setelah melalui berbagai casting yang melelahkan. PDnim
meminta mereka bersiap-siap untuk memerankan peran sesuai yang telah
disepakati. Jennie belum mendapat giliran bermain, ia mengagumi kemampuan
acting sonbaenya yang telah lalu-lalang mendapatkan banyak tawaran web
drama sebelumnya.
Ia
terlalu sibuk memperhatikan sonbaenya hingga seorang menepuk punggung
dan menyadarkannya "Hey sudah waktumu menjalani photoshoot untuk poster!"
Menyadari
panggilan itu Jennie segera menuju lokasi photoshoot, namun anehnya ia
merasa lelah bahkan sebelum memulai aktivitasnya. Tak biasanya ia seperti ini,
ia merasa sehat tapi dalam sekejap sesuatu membuat energinya terkuras. Ia
menghiraukannya begitu saja. Seperti tak terjadi sesuatu Jennie melakukan
pekerjaannya seperti biasa.
"Sugohaesseosseumnida~"
Jennie menyatakan terima kasih atas kerjasamanya dengan fotografer muda itu.
Seulas
senyum tak biasa tercetak di mulut fotografer itu. Entah senyum apa yang ia
maksudkan.
그 입술을 뺏었어 (Irresistible Lips) Part 2 | 180 words)
Taeyong
POV
Tak
biasanya aku menemukan makanan selezat ini. Ada energi berbeda yang kurasakan
saat aku menjabat tangan seorang partner kerjaku. Sepertinya sudah lama
sejak aku merasakan makanan selezat ini.
"Hyeong!!
Mana bisa kau menitipkan pekerjaan seberat ini padaku!!"
"Lakukan
saja, aku tau kau berpotensi melakukannya! Ya!! Kau dianugerahi wajah
setampan itu kenapa tak memanfaatkannya untuk menjadi artis?"
"Kau
sendiri kenapa memilih jadi sutradara? Kau juga salah satu dari vampir yang
menyiakan wajah mereka!"
"Yang
benar saja! Eish jinjja. Sudah kututup!"
"Ya!!
Ya!! Jaejong hyeong!!"
Author
POV
Kini
tiba saatnya menggantikan posisi kakak kandungnya untuk menyelesaikan pekerjaan
kakaknya itu sebagai seorang sutradara. Ia memperkenalkan dirinya pada beberapa
staff. Melihat latar belakang pendidikannya beberapa orang meremehkannya
karena masih terlalu muda untuk menjadi seorang sutradara.
"Action"
suara salah seorang staff memulai filming.
Lee
Taeyong berdiri seraya bertepuk tangan setelah menyelesaikan filming
adegan pertama. Sepertinya ia merasa puas setelah melihat hasil kerja aktor
yang ia tangani. "Sugohaesseo Taehyun ssi!"
Take
selanjutnya akan diambil di lokasi yang sama, pemain lain muncul. Wajah lawan
main perempuan yang tak asing bagi Taeyong membawanya pada senyum penuh arti
yang ia lontarkan.
그 입술을 뺏었어 (Irresistible Lips) Part 3 | 160 words
Filming yang
ada dalam bayangan Taeyong bukanlah proses yang banyak mengeluarkan energi. Ini
kali kesepuluh ia terus-menerus meminta aktor dan aktrisnya mengulang adegan
yang sama selagi belum mendapat scene yang ia inginkan.
Ia tak
mengerti kenapa mengatur scene video lebih sulit ketimbang melakukan photoshoot
seperti yang sering ia lakukan. Bisa dibilang pekerjaannya lebih mudah karena
hanya mengawasi akting pemain-pemainnya. Namun sepertinya hal ini tak berlaku
baginya yang masih memulai pekerjaan barunya itu.
Seorang
staff berbisik pada Taeyong yang bertugas untuk menjadi sutradara
"Sepertinya ini kali pertama baginya untuk melakukan adegan ini. Jangan
terlalu memaksa."
Berusaha
mengerti akan keadaan aktrisnya, Lee Taeyong meninggalkan kursi sutradaranya
menghampiri kedua artis itu "Jennie ssi!! Ini pertama kali kau
melakukan adegan ini?"
Jennie
berusaha menghindari tatapan tajam Taeyong, ia hanya mengiyakan dengan
anggukan.
"Jeogiyeo~
PDnim aku butuh istirahat. Aku akan kembali dalam beberapa menit!"
"Gurae
Taehyun ssi! Filming akan dilanjutkan nanti!"
Taeyong
menahan tangan Jennie yang hendak meninggalkan lokasi "Kajima!! Let me
teach you something!"
그 입술을 뺏었어 (Irresistible Lips) Part 4 | 169 words
Dalam
sebuah ruangan seorang membuka kelopak matanya, kepalanya masih terasa pening
hingga tak sanggup untuk duduk. Tak ada satu orang pun dalam ruangan itu. Ia
meraih ponsel, memanggil manajernya dengan ponsel itu. Mencari kontak
manajernya dan menekan tombol panggilan.
Tak
menunggu lama manajernya kembali ke ruangan kesehatan tempatnya berbaring
"Staff menggotongmu tadi, kenapa kau tidak bilang jika sedang tak
enak badan?"
"Aa~
jadi aku pingsan tadi"
Jennie
meneguk minuman herbal yang diberikan manajernya. Ia menyadari jika pengambilan
gambar harus tetap dilakukan hari ini juga. Kesadarannya kembali setelah meneguk
minuman herbal itu. Setelah disetujui seluruh staff, proses filming
akan kembali dilakukan hari itu juga.
"Eo~
sonbae! Maaf aku menyusahkanmu di hari pertama filming! Joeseohamnida!"
Jennie membungkuk menandakan penyesalannya.
"Aniya
ini juga baru pertama kali kau melakukannya. Bahkan harus dimulai dengan genre
ini." Taehyun pun mengeluhkan script yang didapat juniornya sebagai
seorang pemula.
Sementara
itu dalam sebuah ruangan dengan bunyi air dari keran yang tak mengatup, seorang
namja tengah mengepalkan tangannya geram "Sial!! Aku tak bisa menahannya
begitu melihatnya dari dekat!".
그 입술을 뺏었어 (Irresistible Lips) part 5| (174 words)
"Hyeong!
Aku melakukan kesalahan!"
"Najunge
hyeong! Nanti akan kuceritakan, aku
masih harus menyelesaikan take terakhir. Kututup!"
PDnim muda
itu telah kembali ke kursinya, memegang speaker dan meminta filming
kembali dimulai. Kissing scene antara dua pemain itu akhirnya selesai
setelah Taeyong mengatakan kata pemangkas adegan "Cut!! Cut!!"
"Jennie
ssi! Camkamman. Gwaenchana?"
"Ah
nde jeo gwaenchanayo PDnim. Gerigeo joseohamnida telah banyak merepotkanmu.
Bahkan sampai pingsan ketika berbicara denganmu tadi. Joseohamnida!"
"Tidak
perlu membungkuk seperti itu. Kau sudah bekerja keras."
"Gamsahamnida!"
Pekerjaannya
mengatur para pemain telah ia selesaikan. Namun satu hal masih menganggu
pikirannya. Sebenarnya ia tau harus menceritakan perkara ini pada siapa, tapi
ia menundanya. Masih ada hal lain yang harus ia selesaikan.
Rumah
hunian yang gelap itu kini telah diterangi lampu hingga setiap sudut
mendapatkan cahayanya. Satu-satunya penghuni disana merebahkan diri setelah
hari yang melelahkan baginya. Ia memikirkan sesuatu. Sadar dari lamunannya ia
melihat bayangan seseorang sedang berdiri di depan jendela kamarnya.
Jennie
masih memikirkannya, bukankah apartementnya berada di lantai 17. Tak mungikin
ada orang berdiri disana pada jam itu "Moji? Sepertinya tadi ada
disana."
그 입술을 뺏었어 (Irresistible Lips) part 6 | (175 words)
-@- 7
bulan kemudian -@-
"Dispatch reported new actress Kim
Jennie to be dated with young play director Lee Taeyong"
Seluruh media cetak maupun tertulis Korea
dipenuhi denggan headline pasangan yang baru menarik khalayak umum itu.
Kedua pihak tak mengkonfirmasi kebenaran berita yang sedang hangat menjadi
pembicaraan publik tersebut. Tak ada satupun statement yang membenarkan
maupun menyangkal berita hangat itu.
“Eo~ oppa… otteokhaji?”
“Just show them!”
“Michyeosseo?”
“Memangnya kenapa? Seorang artis tak akan
kehilangan popularitasnya jika berpacaran dengan sutradara kan?”
Lee Taeyong membuka pintu mobil, berjalan
menghampiri sisi yang lain dan membukakan pintu untuk yeoja didalamnya.
Seorang yeoja dengan dandanan chicnya keluar dari mobil dengan
senyum yang tidak dibuat-buat. Dua orang itu berjalan memasuki sebuah gedung,
membiarkan banyak orang menyadari hubungan mereka dan mengabadikannya dalam
sebuah foto ataupun video yang terekam. Banyak yang menyukai kebenaran headline
berita yang memenuhi media seantero Seoul, namun tetap saja banyak yang
menentangnya.
Kumpulan kertas penuh tulisan yang telah
diremukkan dan sobek disana-sini terjatuh dari lantai atas sebuah gedung apartement.
Masih jelas disana terdapat headline berita dating yang dirilis dispatch.
Seorang telah menjatuhkannya dengan amarah.
그
입술을 뺏었어 (Irresistible Lips) part 7 | (190 words)
“Ya!! Kau benar-benar? Aku yakin
ayah pasti akan mencabut nyawamu setelah melihat headline berita pagi
ini.”
“Hyeong!!”
“Kau tidak bisa berkencan dengan makananmu!
Ini bahkan lebih buruk karena dia seorang public vigure.”
“Hyeong tapi ini juga sangat sulit
bagiku. Kau tau kan dari kecil aku sangat pilih-pilih dengan makananku.”
Seperti yang telah diprediksikan, bahkan
keluarganya juga menentang hubungan mereka. Ia tak akan menyerah begitu saja
mengingat sangat sulit mendapatkan yeoja yang dalam ponselnya ia beri
nama “Hanwoo”, nama yang menginterpretasikan rasa daging sapi Korea. Tak
seperti kebanyakan yeoja yang bahkan akan luluh begitu melihat
visualisasinya, Lee Taeyong membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk
mendekatinya.
“Jennie-ya~”
Melihat mata gadis itu terpejam, Taeyong
tak tega membangunkannya “Kau pasti kelelahan melakukan filming sampai
malam.”
Taeyong memperhatikan wajah Jennie yang
terlihat berbeda ketika sedang terlelap. Merapikan rambut yang menutupi
wajahnya dan menyelipkannya di daun telinga.
Terus menatap intense yeojachingunya
kini fokusnya berada pada bibir ungu Jennie. Ia menelan ludahnya sendiri,
kembali tak bisa menahan hasratnya. Tak ingin membuang kesempatan ini mengingat
Jennie tak begitu menyukai skinship, Taeyong mencuri bibir Jennie dan
menciumnya. Seketika itu aktivitas makhluk hidup maupun benda mati terhenti
bagaikan video dalam keadaan pause.